Cerita dipercepat hingga kita semua sudah tiba di Anyer. Sulit sekali mencari waktu buat nembak karena saat siang kita jalan-jalan di pabrik baja tersebut. Malamnya harus presentasi. Dan pasti saya yang kebagian presentasi.
Lha katanya sulit mengungkapkan rasa? Ya inilah saya. Yang kini profesi sampingannya adalah mc, host, moderator, yang terbiasa berbicara di depan publik, tapi masih selalu sulit ketika berkaitan dengan hati.
Untungnya, esok harinya sebelum balik ke Sukabumi, kita dibebaskan untuk bermain sepuasnya. Nggak ada agenda apapun dari sekolah. Yang penting pas makan siang harus sudah kumpul semuanya untuk siap-siap pulang.
Maka inilah kesempatan yang tepat.
Teman saya mengajak dia untuk jalan-jalan ke pantai. Entah apa alasan yang diberikan oleh teman saya sampai dia mau saja mengikutinya. Saya pun perlahan mengikuti mereka.Â
Kami duduk di suatu area menghadap ke lautan luas tanpa batas. Teman saya perlahan mengambil jarak.
"Tik, aku suka sama kamu, mau nggak kamu jadi pacar aku?"
Setelah saya ngomong gitu, dia malah lari dan pergi meninggalkan saya. Lha, apa ada yang salah dengan cara saya mengungkapkan rasa.
10 years later ....
Saya masih tidak menyangka, sepuluh tahun kemudian saya bisa mengunjungi Pantai Anyer lagi. Di tempat yang sama, di titik yang sama, di sudut yang sama tempat saya menanti sebuah jawaban.
Sebuah jawaban yang sampai sekarang tidak pernah tersebutkan.