Mohon tunggu...
Raisha Maghfira Ibriansa
Raisha Maghfira Ibriansa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta NIM: 11220511000016 Jurnalistik 3A

Jangan berharap mendapatkan yang terbaik, jika diri sendiri tidak berusaha menjadi yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analogi Tujuan Kelompok Radikal Islam antara Khawarij dengan ISIS

2 Januari 2024   23:46 Diperbarui: 3 Januari 2024   00:01 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekstremisme merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang tidak mengenal kebaikan dan toleransi, seperti saling membunuh dan berbuat kekacauan. Sebagai umat Islam, ajaran Islam disebarluaskan untuk membantu masyarakat melarikan diri dan menghindari ekstremisme karena Islam tidak mengajarkan kebrutalan atau kekerasan. 

Kelompok ekstremis Islam telah mendapatkan perhatian dunia dalam beberapa dekade terakhir. Dengan keyakinan dan tindakan ekstrim mereka, mereka  menciptakan bayangan ketakutan dan kecemasan di seluruh dunia. Kelompok ekstremis pertama dalam sejarah Islam adalah Khawarij. 

Khawarij merupakan kelompok radikal yang muncul pada  awal sejarah Islam, tepatnya di bawah kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Kelompok Khawarij menolak perjanjian perdamaian antara Ali dengan kelompok lain karena mereka yakin hanya Allah yang berhak memberikan kewenangan.

Khawarij menganut pandangan radikal mengenai isu-isu politik dan agama. Kaum Khawarij dikenal karena kebiasaan ekstrim mereka yang mencela orang lain sebagai kafir, yang telah menyebabkan konflik dan  pertumpahan darah di masa lalu

Terlepas dari sejarahnya yang kuno, pandangan ekstremis seperti yang dimiliki kaum Khawarij sering dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan dan perdamaian dunia Islam ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) atau ISIL (Negara Islam Irak dan Syam), di sisi lain, adalah organisasi ekstremis yang berupaya mendirikan kekhalifahan di  Irak dan Suriah berdasarkan hukum Islam yang ketat. 

Kelompok ini mendapat perhatian global karena taktik brutalnya, termasuk eksekusi massal, penculikan, dan penggunaan media sosial untuk propaganda dan perekrutan. 

Perbedaan berfokuskan antara Khawarij dan ISIS terletak pada latar belakang sejarah, waktu kemunculannya, dan tujuan spesifiknya. Meskipun kedua kelompok tersebut mewakili ideologi radikal, mereka berasal dari periode sejarah yang sangat berbeda dan memiliki pendekatan yang berbeda dalam metode dan tujuan mereka. 

Khawarij mengejar tujuan yang sama dengan keyakinan dan interpretasi Islam yang ketat. Mereka menentang Khalifah saat itu dan terkenal karena penilaian mereka yang keras terhadap umat Islam lainnya, sering kali menyebut mereka kafir karena dosa yang mereka rasakan. 

Sedangkan tujuan ISIS adalah mendirikan kekhalifahan dan memperluas pengaruhnya di Irak dan Suriah melalui kekerasan, taktik teroris, dan penerapan hukum Islam  radikal. Meski kedua kelompok tersebut memiliki latar belakang dan cara yang berbeda, namun keduanya merupakan ideologi radikal yang memiliki pendekatan  berbeda dalam mencapai tujuannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun