Merasa sedih dan berputus asa adalah hal manusiawi. Dalam bahasa arab putus asa dikenal dengan istilah al ya's. Namun, surat Ali Imran 139 menjelaskan larangan sedih dan berputus asa.
"Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman."
Namun, jika melihat ayat ini lagi, rasa sedih dan putus asa itu mungkin bisa hilang karena perintah untuk menjauhinya datang langsung dari Allah.
Terlebih, manusia adalah mahluk yang paling sempurna dan paling tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk lain.
Allah telah menyebutkan bahwa tidaklah patut bagi mereka untuk lemah dan bersedih padahal mereka itu paling tinggi kedudukannya dalam keimanan dan mereka mengharap pertolongan Allah dan pahalaNya. Karena itu seorang Mukmin yang mengharapkan sesuatu yang telah dijanjikan oleh Allah berupa balasan duniawi dan ukhrawi tidaklah patut baginya hal tersebut. Oleh karena itu, Allah berfirman, "padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."
Kemudian Allah menghibur mereka karena mereka telah menderita kekalahan, dan Allah menjelaskan tentang hikmah-hikmah yang agung yang berkaitan dengan hal tersebut
Penulis:Â
Raisa Dieni Haniefa & Hamidullah Mahmud, Lc, M. A.