Mohon tunggu...
Raisa Atmadja
Raisa Atmadja Mohon Tunggu... -

Wanita karir, suka politik, pengagum Soekarno, pengagum SBY, pengagum Nehru... plus pengagum Raisa-lah.

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Mistis" Di Balik Penanaman Pohon SBY

21 Februari 2014   05:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah Anda perhatikan dalam setiap kunjungan kerja presiden SBY, pasti selalu disertai dgn penanaman pohon. Jarang jarang deh, pak SBY datang ke suatu tempat tanpa kegiatan menanam pohon. Ada yang tahu kenapa?


Pak SBY lanjutkan dan konsiten dengan gerakan tanam 1 juta pohon. Ya itu sih anak kecil juga tahu.  Yang lain deh! Apa? Mau kasih contoh buat masyarakat? Ya iya lah, namanya juga presiden, memang mesti kasih teladan. Dan SBY tidak pernah luput dari tanam pohon itu sejak pencanangan 1 miliar pohon. Buat kementrian lingkungan hidup, kegiatan SBY itu sangat membantu kampanye program semiliar pohon.

Tahukah Anda bahwa ada alasan irrasional di balik rajinnya pak SBY menanam pohon di manapun beliau berkunjung? Setelah saya selidiki konon katanya pohon yang ditanam pun selalu sama kitambleb/baubab yaitu pohon keabadian . Pohon ini konon memiliki sejarah yang panjang, punya pengaruh yang positif terhadap lingkungan sekitarnya. Auranya positif. Apalagi buat yang menanam, pohon ini sungguh berdampak baik. Tanya paranormal deh kalau tidak percaya. Atau baca buku Selalu Ada Pilihan-nya pak SBY, kayaknya ada mengupas tentang menanam pohon ini.

Selain itu, SBY juga percaya benar dengan kekuatan ajian yang satu ini... apa bunyinya?

Ini bunyi ajian yang sangat powerful dan dipercaya juga oleh banyak orang:
"Siapa menanam, maka dia akan menuai."
"Siapa menanam, maka dia akan menuai."
"Siapa menanam, maka dia akan menuai."

Percaya?
Kalau begitu, yuk kita juga lebih rajin menanam.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun