Mohon tunggu...
Dhea Anggraini
Dhea Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka jalan-jalan

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan Saatnya Bertobat dari Pemborosan Uang

24 Mei 2018   11:42 Diperbarui: 24 Mei 2018   11:52 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doa Berjamaah Saat Ramadhan (Sumber Foto: Shutterstock)

Ramadan adalah bulan penuh berkah. Selain menjadi saat yang tepat untuk mendekatkan diri pada Allah, Ramadan menjadi momen yang tepat untuk bertobat dari kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti salah satunya kebiasaan dalam hal pemborosan uang.

Betapa tidak, sifat boros gampang merasuki manusia, tak terkecuali saat Ramadan. Ia menggoda seseorang untuk mengeluarkan uang tanpa perhitungan. Hal ini nyata-nyata terlihat di saat seperti masa puasa sekarang ini.

Contoh konkret dari kondisi ini, yaitu sifat boros saat berbuka puasa. Tidak sedikit orang yang saat berbuka puasa ternyata menjadi berlebihan. Mereka royal dan cenderung boros dalam pembelajaan menu makanan untuk buka puasa maupun sahur.

Kebiasaan pemborosan lainnya yaitu terlalu gampang ikut banyak agenda buka puasa bersama. Tawaran bukber datang silih berganti. karena tidak cermat, paceklik keuangan sebelum Lebaran sudah mengintai.

Promo dan diskon yang datang silih berganti tanpa henti selama Ramadan pun menjadi tantangan tersendiri bagi kita yang sedang menjalankan ibadah puasa. Pada masa puasa seperti saat ini, toko-toko offline maupun online gencar dengan promo dan diskon menggiurkan.

Di satu sisi, situasi ini memang menjadi berkah saat kita sedang membutuhkan sesuatu dan mendapatkannya dengan diskon. Di sisi lain, diskon dan promo dari banyak produk lain selama Puasa juga tak henti-hentinya menggoda.

Kalau tidak bijaksana dan hanya menuruti setiap keinginan, bukan tidak mungkin menjadi lapar mata dan boros dengan belanja ini-itu bukan berdasarkan kebutuhan. Oleh sebab itu, beli lah sesuatu yang benar-benar dibutuhkan, terutama seperti saat Ramadan kali ini.

Banyak dari kita menjadi boros juga karena merasa aman secara finansial. Tak sedikit dari kita yang berdalih "Toh, sebentar lagi bakal ada uang THR". Buat yang sering mengucapkan kata-kata ini, pasti belum paham betul soal alokasi uang THR yang seharusnya.

Satu hal yang kerap dilupakan yaitu uang THR yang sebenarnya perlu dialokasikan untuk menambah aset investasi. Orang berpikir investasi itu rumit. Padahal, yang namanya investasi itu kini makin gampang,  seperti melalui instrumen reksadana di platform IPOTFUND.

Platform nabung reksadana online ini memungkinkan masyarakat mendapatkan return yang lebih tinggi dibanding hanya menyimpan uangnya di tabungan atau deposito yang berbunga rendah di bawah inflasi.

Sebagai supermarket reksadana online terbesar di Indonesia dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 130 ribu, IPOTFUND menawarkan lebih dari 200 produk reksadana dari 35 Manajer Investasi terpercaya yang dapat diakses multiplatform mulai desktop, laptop, tablet hingga smartphone.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun