Kuda Gipang merupakan salah satu tarian tradisional yang berkembang di Kalimantan Selatan. Tarian ini berangkat dari tradisi yang hidup dan berkembang di daerah Kalimantan Selatan seperti di Barikin, kabupaten Hulu Sungai Tengah, Pangambau dan Kayu Bawang serta Mangunang dan masih ada hingga sekarang. Tarian ini menceritakan tentang kegagahan pasukan berkuda yang dipimpin oleh seorang raja yang gagah dan berani, karena kegagahannya ini maka tari Kuda Gipang ini ditarikan dengan penuh semangat dan enerjik. Tarian ini menggunakan properti berupa kudakudaan yang terbuat dari bambu yang diraut, dihaluskan dan dianyam membentuk kuda sedemikian rupa, Kemudian diberikan hiasan rumbai untuk rambutnya dan diberi warna menggunakan cat. Pada zaman kerajaan Banjar, tari ini berfungsi untuk menjamu tamu kerajaan. Seiring dengan perkembangan zaman, selain masih berfungsi sebagai tari adat, tarian ini juga berfungsi sebagai tari pertunjukan dan hiburan. Tari Kuda Gipang yang telah lama hidup dan berkembang di lingkungan masyarakat Banjar adalah tari tradisional kerakyatan yang nampak berkembang pada arus moderenisasi. Meskipun kalau ditinjau dari segi bentuknya masih bertahan pada tradisi kerakyatan. Ini merupakan suatu perjuangan yang tak henti-hentinya yang mesti dilakukan oleh para seniman tari pada khususnya dan seniman pada umumnya. (Maswan,dkk, 1992:1).
2.Tahap Beraksi
     Peserta didik mengikuti sosialisai dan pelatihan tentang ragam gerak tari, pembuatan properti, dan tata busana dalam tari yang disampaikan oleh narasumber / fasilitator. Peserta didik SMP Negeri 1 Bakarangan memulai dengan membuat Kuda dengan bahan Triplek, Kawat, Tali, Kuas, Gunting Kawat, Paku, Tang dan Cat. Dimulai dengan membuat pola, memotong pola, dan pengecatan kuda berwarna-warni oleh peserta didik dibimbing oleh Bapak Sahil dan Bapak Arifin.
     Kemudian dilanjutkan dengan mempelajari gerakan Tari Kuda Gipang, dan alat musik, ada 8 jenis gerakan tarian yang dipelajari oleh peserta didik SMP Negeri 1 Bakarangan yaitu : Jajak Kuda di tempat, Lontang, Jajak Kuda Putar, Garah Maju Mundur, Setif 4, Tapung Tali Buka Tutup, Sambah Kuda, Jajak Kuda Cepat. Dan alat musik yang digunakan yaitu : Gendang, Gong, dan Sarun.Â
3. Tahap Berbagi
     Peserta didik mampu mempresentasikan hasil projek yang telah dilaksanakan. Gelar karya yang ditampilkan yaitu : Pada Karnaval Pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA Sekabupaten Tapin, Pengisi acara pada Upacara peringatan 17 Agustus di Kantor Kecamatan Bakarangan, Sambutan tamu di sekolah, dan Pengisi acara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tapin.
     Pada saat penampilan peserta didik juga menggunakan kostum Tarian Kuda Gipang. Dalam pertunjukkan tari perlu menampilkan penari dengan kostum dan tata rias yang sesuai. Pasti ada riasan khusus dan kostum yang sesuai dengan tarian dan karakter yang dibawakan oleh penari. Hal tersebut tentunya untuk mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan secara tersirat.
     Kemudian diakhiri dengan Refleksi peserta didik berupa hal apa saja yang paling berkesan, tantangan yang dihadapi, Bagaimana perasaan dan pikiran setelah selesai melaksanakan proyek, serta pengalaman dan hal baru yang didapatkan. Peserta didik membuat poster pada kertas Karton tentang refleksi mereka dan juga membuat poster digital lewat aplikasi Canva melalui chromebook Sekolah.
C. PENUTUP
Hasil yang diperoleh dari praktik baik kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Kearifan Lokal Tarian Kuda Gipang dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut.