Seiring dengan munculnya teknologi blockchain dan DeFi, ada kebutuhan yang meningkat untuk cross-border payment di ekosistem Web3 karena semakin banyak orang dan bisnis yang ingin bertransaksi dengan aset digital.Â
Lalu, sebenarnya apa itu cross border payment dan bagaimana cara kerjanya?Â
Apa Itu Cross-Border Payment?Â
Cross Border Payment  adalah transaksi yang terjadi antara dua pihak di negara yang berbeda dan difasilitasi melalui penggunaan teknologi blockchain.
Secara tradisional, cross-border payment dimungkinkan oleh perbankan dan lembaga keuangan. Cross border payment seringkali melibatkan jaringan perantara yang kompleks, seperti bank koresponden dan lembaga kliring.
Hal ini dapat mengakibatkan biaya transaksi yang tinggi, waktu pemrosesan yang lebih lama, dan kurangnya transparansi dalam proses pembayaran.
Sebaliknya, cross-border payment berbasis blockchain bertujuan untuk menghilangkan perantara, mengurangi biaya, dan meningkatkan kecepatan dan keamanan transaksi keuangan.
Sekarang, cross border payment di blockchain memungkinkan solusi pembayaran yang lebih cepat untuk transaksi blockchain bisnis-ke-bisnis dan orang-ke-orang dan terbukti menjadi langkah keuangan yang mengubah permainan dalam transfer uang internasional.Â
Hal ini menjadikan cross-border payment sebagai kasus penggunaan blockchain yang menonjol.
Cara Kerja Cross Border Payment
Cross-border payment pada blockchain bekerja dengan memanfaatkan teknologi buku besar terdistribusi, di mana jaringan komputer memelihara basis data transaksi bersama.Â
Blockchain memungkinkan pembayaran lintas batas yang aman dan transparan dengan menghilangkan kebutuhan akan perantara seperti bank atau pemroses pembayaran. Sebaliknya, transaksi diverifikasi dan divalidasi oleh jaringan node di jaringan blockchain.