Mohon tunggu...
Raihan AqhsalArighi
Raihan AqhsalArighi Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Ilahii anta maqshudi,wa ridhoka mathlubi,'atini mahabbataka,wama'rifatak

Saya tidak bangga akan kesuksesan yang tidak saya rencanakan. Seperti halnya saya tidak akan merasa menyesal di ujung usaha maksimal

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Rangkulan Mesra dari J&T Ekspress untuk Kawula Muda

20 Desember 2019   16:01 Diperbarui: 20 Desember 2019   16:01 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


"Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan bangsa mu sendiri. "

Sepucuk pesan Ir. Soekarno terus saja teringat tatkala guru sejarah menyampaikan pesan bung Karno itu disela-sela pelajaran. Sepucuk pesan singkat itu dulu mungkin hanya cerita belaka yang dianggap angin lalu, akan tetapi kini sudah dirasakan bahwa tantangan kedepan tidaklah mudah.

Bangsa ini harus mampu menjawab berbagai macam persoalan yang ada, kini bangsa ini mungkin sudah merdeka dari penjajahan bala tentara. Tapi sejatinya bangsa ini sedang dijajah oleh lajunya pertumbuhan tekhnologi yang tentu saja tidak bisa dihindari.

Tekhnologi itu jika dianalogikan layaknya sebuah senjata. Senjata ditangan tentara akan bermanfaat bagi perlindungan, akan tetapi senjata ditangan anak kecil akan menyakiti dirinya bahkan bisa menghunusnya sendiri.  

Tentu menganalogikan hal ini bukan syarat tanpa makna, ada hal penting yang mesti disadari betul bahwa tekhnologi harus mampu dimanfaatkan keberadaanya.

Pertumbuhan tekhnologi semakin hari semakin pesat, tahap demi tahap penyempurnaan itu terus gencar dilakukan oleh para ahli dalam bidang masing-masing. Sehingga tidak sedikit dari pesatnya pertumbuhan tekhnologi itu memberikan ruang sempit bagi mereka yang tidak bisa memanfaatkan teknologi yang ada. Tetapi bagi sebagian besar orang tekhnologi kini dianggap memberikan kontribusi yang sangat besar, yang tentu saja bisa memberikan keleluasaan mereka untuk bergerak memanfaatkannya.

Perubahan tekhnologi dan informasi pada era revolusi industri 4.0 sangatlah pesat. Kemudahan dalam mengakses informasi dan ringanya beban pekerjaan. Itu semata karena peran tekhnologi sudah dirasakan oleh khalayak. Sehingga kehadiran tekhnologi itu bagi sebagian orang dianggap wahyu kiriman Tuhan.

Bagi generasi 90-an bukan hanya menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, tetapi lebih dari itu. Generasi 90-an yang dikenal sebagai generasi milenial harus mampu menjawab segala tantangan yang ada di tengah gemerlapnya percaturan tekhnologi dunia. Generasi milenial ini harus bisa memegang kendali atas kemajuan teknologi itu, karena kedepan yang akan memegang estafet pemangku kebijakan adalah yang sekarang tengah duduk di bangku universitas maupun sekolah.

Era revolusi industri 4.0 bukan hanya menyuguhkan kemajuan teknologi saja. Tapi revolusi industri 4.0 juga memberikan kesempatan akan terbukanya pasar bebas dunia. Persaingan yang dihadapi para pelaku usaha kini bukan hanya antar lapak pelaku usaha di pasar, di daerah nya masing-masing. Tapi mau tidak mau, diakui maupun tidak revolusi industri 4.0 telah berhasil menciptakan perang dagang antar negara.

Sebagai bukti penulis sempat merasakannya. Penulis membutuhkan case handphone. Suatu waktu penulis mendatangi lapak yang menjual aksesoris handphone. Hasilnya sangat beragam, ada yang harga menengah hingga yang dirasa penulis cukup mahal. Akhirnya hal tersebut mengurungkan niat untuk membeli nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun