Mohon tunggu...
Raihanah ArifahAriyanti
Raihanah ArifahAriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meningkatnya ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) Akibat Polusi Udara di Jakarta

13 November 2023   07:00 Diperbarui: 13 November 2023   07:10 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ISPA adalah jenis penyakit infeksi akut pada saluran pernapasan yang biasanya menyangkut infeksi pada saluran pernafasan bawah dan paling umum pada saluran pernapasan atas, khususnya nasofaring, struktur peritonsil, sinus, laring, dan epiglotis. ISPA disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan paling umum karena virus.

Seseorang yang menderita ISPA dapat mengalami beberapa gejala ISPA selama kurang lebih satu sampai dua minggu. Jenis virus atau bakteri yang menyebabkan ISPA dapat mengindikasikkan seberapa parah tingkat infeksinya melalui gejala timbul. Beberapa gejala umum ISPA antara lain:

  • Batuk: Batuk adalah gejala utama ISPA.  Gejala batuk yang dapat dialami bisa berupa batuk kering atau batuk berdahak. Dimana batuk kering dapat berkembang menjadi batuk berdahak ketika infeksi berlanjut.
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Sakit Tenggorokan: Sakit tenggorokan yang dapat menyebabkan  rasa nyeri, gatal, dan kering pada tenggorokan.
  • Demam
  • Sesak nafas: Infeski akibat virus atau bakteri penyebab ISPA dapat mempengaruhi paru-paru sehingga penderita dapat mengalami kesulitan bernapas.

Penularan ISPA tergantung pada penyebabnya, apakah itu jamur, virus, atau bakteri. ISPA dapat menular dan menyerang sistem kekebalan tubuh pada seseorang yang memiliki sistem imun lemah. Penularan ISPA dapat melalui udara ataupun sentuhan langsung dengan penderita. Salah satu penularan ISPA paling banyak adalah melalui udara. 

Hal ini dapat dilihat dalam data meningkatnya kasus ISPA di DKI Jakarta yang berkaitan dengan memburuknya kondisi udara di DKI Jakarta. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dalam kurun waktu enam bulan, Januari hingga Juni 2023, terdapat  638.291 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Ibu Kota. Berdasarkan table dibawah kasus ISPA terbanyak ada pada bulan April.

Berdasarkan data yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas udara disekitar lingkungan kita dapat menjadi faktor utama seseorang dapat menderita ISPA mengingat salah satu penularan tertinggi virus atau bakteri penyebab ISPA adalah melalui udara. 

Hal ini menjadi sangat berisiko terutama untuk masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan karena paparan dari polusi udara akibat emisi dari pabrik-pabrik serta kendaraan umum maupun pribadi. Selain itu, partikel-partikel berbahaya lainnya seperti debu halus dapat merusak saluran pernapasan dan memicu infeksi.

Maka dari itu perlu dilakukan pencegahan penularan ISPA. Perlu diingat kembali bahwa seseorang bisa menderita ISPA jika daya tahan tubuhnya lemah. Oleh karena itu, salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah penularan ISPA adalah dengan menjaga kesehatan diri sendiri. 

Beberapa hal dalam menjaga kesehatan diri kita antara lain: mencuci tangan secara 5 langkah sesuai petunjuk WHO serta tidak lupa menggunakan sabun agar terhindar dari infeksi, memakai masker agar terhindar dari berbagai partikel berbahaya yang terdapat di udara, menghindari asap rokok yang mengandung senyawa yang berbahaya apabila terhirup baik oleh perokok maupun sekitarnya, memakan makanan bergizi akan membantu dalam memelihara sistem kekebalan tubuh kita terhadap paparan udara berbahaya yang dapat menyerang kita ketika sistem imun kita sedang tidak baik-baik saja, dan istirahat yang cukup dengan tidak tidur larut malam sehingga tidak mengganggu dari imunitas diri sendiri.

Kita tidak hanya harus menjaga diri sendiri, tapi kita juga harus memperhatikan kualitas udara di sekitar kita dengan tidak membakar sampah sembarangan, menggunakan alat transportasi umum untuk mengurangi dampak dari polusi udara yang semakin memburuk, dan menegur seseorang yang merokok di sekitar kita dikarenakan dapat menyebabkan sesak napas dan batuk.

Jika terjadi gejala ISPA kita dapat meminimalisir dampak dari ISPA dengan istirahat yang cukup, makan-makanan yang bergizi, dan minum air yang cukup yaitu 8 gelas per hari. Namun, dampak dari ISPA tidak kunjung sembuh maka kita dapat konsultasi ke dokter.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun