Mohon tunggu...
Rahwan Ahmad
Rahwan Ahmad Mohon Tunggu... Dosen

Mngajar pada Jurusan kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Maluku

Selanjutnya

Tutup

Healthy

SOLUSI CERDAS ATASI LIMBAH RUMAH TANGGA: Langkah Kecil Dampak Besar

28 Juli 2025   19:33 Diperbarui: 28 Juli 2025   19:39 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Pemilahan dari Sumbernya, Kunci Utama Pengelolaan Limbah

Sampah rumah tangga adalah masalah klasik yang sering kita abaikan, padahal dampaknya sangat besar bagi lingkungan dan bahkan kualitas hidup kita. Tumpukan sampah yang menggunung di tempat pembuangan akhir, bau tak sedap, hingga pencemaran tanah dan air, semuanya bermula dari kebiasaan kita di rumah. Namun, jangan khawatir! Ada solusi cerdas yang bisa kita mulai dari hal-hal kecil, dan dampaknya ternyata bisa sangat besar.

Mengenali Musuh: Apa Saja Limbah Rumah Tangga Kita?

Sebelum bertindak, penting untuk tahu apa saja jenis limbah yang sering kita hasilkan. Secara umum, limbah rumah tangga bisa dibagi menjadi dua kategori utama:

  • Organik: Sisa makanan, kulit buah, sayuran busuk, daun-daunan, ranting kecil, ampas kopi/teh. Limbah jenis ini mudah membusuk dan bisa dimanfaatkan.
  • Anorganik: Plastik, kertas, kaca, logam, karet, kain, styrofoam, dan bahan-bahan lain yang sulit terurai secara alami. Limbah ini perlu penanganan khusus.

Dengan mengenali jenis limbah, kita bisa lebih bijak dalam memilah dan menentukan langkah selanjutnya.

Langkah Kecil, Dampak Besar: Aksi Nyata dari Rumah

Pengelola limbah rumah tangga seringkali terasa seperti beban, namun sebenarnya bisa jadi kebiasaan yang mudah dan berdampak besar. Kuncinya adalah memulai dari hal-hal kecil di rumah kita sendiri. Mari kita bahas lebih detail setiap langkah cerdas yang bisa Anda praktikkan:

  • Pilah dari Sumbernya: Kunci Utama Pengelolaan Limbah

Ini adalah langkah paling fundamental dan krusial. Sama seperti saat kita memilah cucian kotor (gelap dan terang), sampah pun perlu dipilah sejak awal. Kenapa? Karena sampah yang sudah tercampur akan sangat sulit, bahkan tidak mungkin, untuk didaur ulang atau diolah secara optimal. Bayangkan satu botol plastik bersih yang tercampur dengan sisa nasi basi, botol itu jadi tidak layak daur ulang.

Bagaimana Memulainya?

Sediakan Minimal Dua Wadah Sampah: Setidaknya, pisahkan menjadi organik dan anorganik. Anda bisa menggunakan ember bekas, kardus, atau tempat sampah berlabel. Letakkan di dapur, tempat paling sering sampah dihasilkan.

Wadah Tambahan untuk Daur Ulang Spesifik: Jika Anda ingin lebih serius, sediakan wadah terpisah untuk:

  • Plastik Bersih: Botol minuman, kemasan deterjen (pastikan sudah dibilas).
  • Kertas/Kardus: Koran, majalah, kotak kemasan (lipat agar tidak makan tempat).
  • Kaca: Botol sirup, botol bekas selai (bersihkan dulu).
  • Logam: Kaleng minuman, kaleng makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun