Mohon tunggu...
Rohmy Hafizah
Rohmy Hafizah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sudah Siapkah Menikah Muda ?

14 November 2015   20:36 Diperbarui: 14 November 2015   20:59 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menikah di usia muda adalah menikah pada umur yang belum seharusnya atau pernikahan yang terlalu cepat dilakukan dimana kondisi pasangan belum siap secara materi atau mental. Kita pasti tidak asing dengan hal ini karena banyak terjadi di lingkungan sekitar kita. Faktor terjadinya pernikahan usia muda pun beragam, mulai dari keinginan pribadi, kehamilan yang tidak di inginkan, ekonomi, agama, tradisi atau budaya.

Indonesia merupakan negara dengan persentase menikah muda sangat tinggi, sejajar dengan negara negara di bagian Afrika, satu tingkat di atas Maroko dan Ghana. Wahhh, sangat mengejutkan bukan? Di Indonesia sendiri provinsi dengan angka menikah muda dengan rentang umur 15-19 tahun tertinggi adalah Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Bangka dan Sulawesi tengah. Kemudian di susul provinsi lain seperti Nusa Tenggara Barat.

Menikah di usia muda nyatanya memiliki dampak buruk bagi remaja, apa saja ?

  1. Psikologis
    Dari segi psikologis, usia di bawah 19 tahun masih memiliki emosional yang belum stabil atau yang sering kita sebut masa labil, kelabilan ini sering membawa remaja pada emosional yang berlebihan, plin-plan dan tidak berpikir panjang, bisa kita bayangkan bagaimana jika kelabilan ini di bawa dalam pernikahan, dampak yang sering kita lihat adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang berujung pada perceraian.
  2. Kesehatan
    Dalam ilmu kedokteran usia di bawah 19 tahun memiliki organ reproduksi yang belum siap dan beresiko besar memiliki kondisi kesehatan yang buruk saat hamil. Selain itu kondisi sel telur yang belum siap di khawatirkan mengganggu kesehatan janin. Kondisi kesehatan yang mungkin terjadi adalah tekanan darah tinggi pada ibu hamil, kelahiran prematur, berat badan bayi yang rendah saat lahir dan hal yang paling di khawatirkan adalah kematian ibu yang tinggi karena terjadinya pendarahan dan infeksi. Meski kondisi kesehatan setiap individu berbeda namun pemeriksaan medis harus dilakukan mengingat kondisi yang sangat rawan di kehamilan usia remaja.
  1. Terputusnya Akses Pendidikan

Pernikah usia dini mengakibatkan anak tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Lalu, berapakah usia ideal untuk menikah ?

Usia ideal perkawinan adalah 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria. Karena pada usia ini gangguan kesehetan pada ibu hamil paling rendah. Selain itu wanita pada kelompok umur ini memiliki kematangan reproduksi, emosional dan aspek sosial. Pada umumnya usia ini merupakan usia ideal untuk hamil dan melahirkan untuk menekan resiko gangguan kesehatan baik pada ibu atau janin.

Selain mempertimbangkan faktor psikologis dan kesehatan, beberapa hal yang tidak kalah penting untuk di perhatikan sebelum memutuskan untuk menikah adalah :

  • Komitmen yang Kuat

Komitmen yang kuat perlu di bangun saat kita membuat rencana pernikahan karena dengan komitmen yang tidak main-main artinya kita sudah membuat pondasi yang kokoh sehingga sulit untuk di runtuhkan

  • Kesiapan Mental

Kesiapan mental perlu di miliki oleh pasangan yang hendak menikah. Karena pernikahan adalah awal kehidupan baru dengan tantangan dan ujian yang sering datang tanpa pemberitahuan. Belum lagi cepat atau lambat anak akan lahir yang membutuhkan perlindungan, kasih sayang dan pendidikan.

  • Mempunyai Penghasilan

Menikah tidak cukup hanya bermodalkan cinta. Berani menikah berarti siap tidak bergantung pada siapapun termasuk orang tua.Untuk laki-laki pastikan anak dan istri kelak tercukupi kebutuhannya baik sandang, pangan dan papan.

  • Ilmu yang Cukup

Mengapa menikah membutuhkan ilmu ? Segala sesuatu yang akan kita kerjakan membutuhkan ilmu atau pengetahuan jika ingin mendapatkan hasil yang baik. Begitupun dengan menikah, baik ilmu mengurus rumah tangga, mengurus suami dan anak, mengelolak keuangan. Tidak jarang bukan percekcokan terjadi karena si istri tidak becus mengurus rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun