4 Skill yang Harus Dimiliki Seorang Suami

Dalam rumah tangga islam, yang menjadi pemimpin adalah suami. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita. Hal ini karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka."
(QS. An-Nisa' [4]: 34)

Dalam ayat tersebut Allah SWT menyebutkan bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum hawa.  Wahbah Zuhaili mengungkapkan bahwa pemimpin rumah tangga adalah suami, karena ia bertanggung jawab atas segala kebutuhan, keinginan, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan dalam rumah tangga. 

Sebagai seorang pemimpin, suami merupakan penanggung jawab dari setiap problem rumah tangganya. Mulai dari kebutuhan istri, kebutuhan anak-anaknya, melindungi dan menjaga keluarganya. 

Memberikan rasa aman, kebahagiaan,  juga arahan demi tercapainya keluarga yang bahagia. Sama halnya dengan pemimpin pada umumnya, suami sebagai pemimpin rumah tangga juga mesti memiliki leadership skill. Karena seorang suami diibaratkan seperti nahkoda kapal, dimana nahkoda tersebut  yang mengarahkan kapal mau dibawa kemana kapal tersebut. 

Begitu pula rumah tangga, suami lah yang akan menunjukkan arah untuk Istri dan anak-anaknya. Suami juga merupakan seorang Ayah yang diharapkan memiliki sikap yang tegas, berwibawa, cerdas, kuat, dan bijak dalam menghadapi semua permasalahan yang menimpa keluarganya.

Berikut 4 kemampuan Leadership skill yang harus dimiliki seorang suami

1. Kemampuan Komunikasi
Kemampuan dalam berkomunikasi yang baik sangat diperlukan untuk dimiliki seorang suami.  Karena dengan komunikasi yang baik bisa membangun keutuhan dalam rumah tangga.  Dengan komunikasi akan timbul rasa kasih sayang, kerja sama, kepercayaan dan keterbukaan dalam berpendapat.

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang mampu membuat pendengarnya paham akan apa yang disampaikan. Untuk itu ketika terjadi kesalah pahaman antara anggota keluarga.  Maka skill ini akan sangat berguna. 

Contohnya Istri Anda marah-marah tanpa sebab. Maka Anda perlu mengkomunikasikan apa yang terjadi pada istri anda dengan bijak. Jangan sampai yang tadinya niat anda hanya ingin bertanya. Malah membuat suasana menjadi keruh, timbul konflik dan perpecahan. 

Tanyakan pada istri anda dengan kepala dingin. Berikan senyuman tulus pada istri anda, juga sentuhan yang berarti anda akan memahaminya.