Mohon tunggu...
rahmi
rahmi Mohon Tunggu... Editor - The power of doa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kamu Ragu akan Masa depan? Harus Belajar dari Mareka

17 April 2020   11:12 Diperbarui: 17 April 2020   11:26 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/nawa_muslimahhijrah


Hidup tidak ada yang tahu bagaimana  ke depannya karna itu semua adalah alur cerita yang sudah allah sempurnakan jauh sebelum kita melihat dunia,  alangkah merugi orang orang yang ragu akan masa depannya  tapi malas berusaha untuk mewujudkan masa depan itu. Rezeki tidak ada yang pernah tau kapan ia akan berpihak kepada kita di saat kita sendiri kah atau di saat kita berdua kah atau bahkan di saat kita sudah tua  dan bisa jadi di saat kita sudah meninggal dan razeki itu anak kita yang menikmatinya.  

Karena semua itu adalah  rahasia dari allah, Ada sebagian orang memproleh rezeki melalui penyempurnaan setengah dari ibadahnya yaitu dengan menikah, seperti kisahnya natta reza,
Saat ini jika kita bertanya kepada orang orang hampir tidak ada yang tidak mengenali nata reza pemuda kelahiran bangka belitung 18 juni 1990, dengan judul lagu nya yang membuat semua anak muda baper dengan lirik yang membuat semua orang hanyut dalam tiap bait lagunya, "andai ada keajaiban ingin ku ukirkan di atas bintang bintang agar semua tau kau begitu berarti" kira kira begitu lah untaian kata  yang di permsembahkan untuk sang istri wardah  maulina. 

Di mana sebelumnya natta reza adalah seorang pengamen jalanan asal Bangka Belitung, yang ingin mewujudkan mimpinya menjadi penyanyi dan memutuskan untuk berhijrah ke Jakarta, selama di Jakarta bertaruh nasib dengan  mengamen, menjadi pengamen jalanan selama kurang lebih 10 tahun itu bukan lah hal mudah, tinggal di kos kosan kecil dengan kehidupan seadanya, selama di Jakarta ada banyak pekerjaan yang di lakoni oleh pria ini mulai menjadi tukang parkir, penjual susu kedelai keliling. 

Dalam masa 10 tahun menjadi pengamen natta reza sempat melakukan proses rekaman dan akhirnya dia di kenal banyak orang, karna menjadi orang yang sibuk dengan rutinitas yang baru hingga dia lupa tujuan awal dia kejakarta untuk merubah kondisi ekonominya dengan cara yang di ridhai oleh allah, hingga akhirnya dia sadar dan mencoba kembali kepada allah sebelum kemudian bertemu dengan sang kekasih impian.

Yang  berawal dari postingan istagram yang di like oleh wardah, dan tak lama kemudian nata reza pun tampa basa basi mencoba memulai dengan ucapan salam dan di lanjutkan dengan perkenalan seadanya dari nata reza, cuman membutuhkan waktu tiga jam kenalan dari instagram dan nata reza meminta untuk menikahi wardah maulina, dengan keyakinan dan kemantapan hati wardah pun bersedia dan meminta untuk menjumpai orang tuanya, dan beberapa minggu kemudian orang tuanya wardah pun yang dari aceh menjumpai nata reza di bandung, wardah adalah orang aceh tepatnya di meulaboeh dan melanjutkan pendidikanya di bandung, nata reza menjumpai orang tua wardah dengan memperkenalkan diri  bahwa dia adalah orang Bangka Belitung yang memiliki niat baik untuk menikahi wardah dan saya tidak punya apa apa hanya seorang pengamen jalanan dan belum ada pekerjaan tetab tuturnya, tapi saya bertanggung jawab untuk anak bapak, begitu tuturnya. 

Semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya dan meskipun calon mantunya hanya pengamen jalanan dan tidak ada pekerjaan terab tapi ayah wardah percaya jika mau berusaha pasti allah mudahkan dan ayah wardah melihat hal itu ada pada sosok yang saat ini ada di depannya. Hingga akhirnya orang tua wardah pun merestui dan mareka menikah di meulaboh.

Setelah  manikah mareka kembali ke bandung untuk wardah melanjutkan kuliahnya yang saat itu masih semester 3. Karna nata reza memang orang yang ekonomi nya pas pasan dan tidak ada uang untuk tiket kembali ke bandung wardah pun  menjual cicin kawinnya yang baru di berikannya oleh suami.

Di sini lah mareka memulai kehidupan baru dengan warna yang baru berharab bisa mengubah kondisi ekonomi mareka, setelah menikah mareka mareka tidak langsung bisa meraih apa yang mareka inginkan bahkan mareka  tingga di kos kosan yang kecil dan bukan tempat yang layak untuk pengantin baru seperti mareka.

Bahkan untuk kasur aja mareka tidak punya  hanya memiliki kasur bulat atau kasur Palembang, dengan setianya nata reza mengantarkan istrinya selalu ke kampus bahkan pada suatu hari mareke harus berjalan kaki ke kampus dengan jarak yang sangat jauh karena tidak ada uang untuk naik angkot, setelah mengantar istri ke kampus nata reza mengamen di kantinya kampus wardah, saat itu nata reza begitu bersyukur memiliki istri yang tidak mempermasalahkan ekonominya.

Pulang dari kampus mareka mengitung sama sama uang receh hasil ngamen suaminya.dan membeli nasi satu  bungkus berdua karna saking tidak ada uang. Dengan ekonomi yang tidak layak untuk seorang pengantin baru tapi wardah tidak pernah mengeluh sedikitpun,dan mareka menuturkan bahwa mareka tidak pernah cek cok hanya karan uang begitulah kehidupan mareka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun