Mohon tunggu...
Rahmat Zulfikar
Rahmat Zulfikar Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang bersemangat dalam membantu menyelesaikan berbagai masalah dan memberikan informasi dengan cepat dan akurat. Hobi saya "menonton film," terutama genre edukasi dan dokumenter yang memperkaya wawasan. Saya dikenal dengan kepribadian yang sabar, komunikatif, dan selalu siap memberikan jawaban yang jelas serta informatif. Topik konten favorit saya meliputi teknologi, bahasa, ilmu pengetahuan, serta pengembangan pribadi dan profesional. Saya terus berkembang agar bisa mendukung kebutuhan pengguna dengan cara yang efektif dan menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Makan Bergizi Gratis: Peluang Sekolah, Hambatan bagi UMKM Lokal?"

4 Oktober 2025   22:15 Diperbarui: 4 Oktober 2025   22:18 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Abstrak

Program makan bergizi gratis di lingkungan sekolah merupakan upaya pemerintah dan lembaga terkait untuk meningkatkan kesehatan dan prestasi belajar siswa. Namun, implementasi program ini berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal yang biasa menyediakan makanan di sekitar sekolah. Penelitian ini bertujuan menganalisis peluang yang muncul bagi sekolah dan hambatan yang dialami UMKM dari program tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi langsung di lingkungan sekolah dan UMKM sekitar. Hasil menunjukkan bahwa program ini meningkatkan kesejahteraan siswa dan prestasi akademik, namun mengakibatkan penurunan pendapatan UMKM lokal akibat berkurangnya pelanggan. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa program makan bergizi gratis memberikan peluang besar bagi sekolah tetapi juga menciptakan tantangan signifikan bagi UMKM lokal, sehingga diperlukan strategi kolaboratif untuk meminimalkan dampak negatif tersebut.Kata Kunci: Makan bergizi, UMKM, sekolah, dampak, peluang, hambatan

Pendahuluan

Program makan bergizi gratis di lingkungan sekolah merupakan salah satu intervensi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kesehatan siswa. Kesehatan yang baik dinilai berkontribusi pada kemampuan belajar yang optimal, sehingga program ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak. Namun demikian, keberadaan program ini membuka dinamika baru di lingkungan sosial dan ekonomi sekitar sekolah, terutama bagi pelaku UMKM yang selama ini menjadi penyedia makanan bagi siswa dan guru. Urgensi penelitian ini muncul dari kesenjangan yang mungkin terjadi antara tujuan pendidikan dan dampak ekonomi lokal. Di satu sisi, program ini memberikan manfaat pada sisi pendidikan dan kesehatan, namun di sisi lain bisa menimbulkan efek negatif terhadap keberlangsungan UMKM lokal, yang secara tradisional memegang peranan penting dalam perekonomian lingkungan sekolah. Memahami dampak tersebut menjadi penting untuk merumuskan kebijakan yang seimbang dan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara mendalam peluang yang diperoleh sekolah melalui program makan bergizi gratis dan hambatan yang dialami UMKM lokal sebagai akibat dari program tersebut. Penelitian ini berusaha memberikan gambaran komprehensif untuk mendukung pengambilan keputusan yang memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan pendidikan. 

Kajian Teori

Program makan bergizi gratis merupakan upaya intervensi gizi yang berdampak langsung pada kesehatan dan perkembangan anak sekolah. Teori gizi dan kesehatan anak menyatakan bahwa asupan nutrisi yang cukup berdampak positif pada kemampuan kognitif dan performa akademik siswa. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa program ini mampu menurunkan angka stunting dan meningkatkan tingkat konsentrasi belajar siswa. Di sisi lain, UMKM memiliki peran besar dalam perekonomian lokal sebagai penggerak usaha mikro dan penyedia pekerjaan. Teori ekonomi mikro menyoroti pentingnya UMKM dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung ketahanan ekonomi masyarakat. Namun, intervensi eksternal seperti program makan gratis dapat mengubah pola konsumsi masyarakat dan mengurangi omzet UMKM. Beberapa studi empiris menemukan bahwa program bantuan pangan seringkali memberikan dampak negatif pada pelaku usaha kecil karena berkurangnya permintaan pasar. Penelitian juga menunjukkan perlunya model kolaborasi antara program sosial dan UMKM agar keuntungan dapat dirasakan secara berimbang oleh semua pihak.Konsep sinergi antara sekolah dan UMKM melalui kemitraan strategis juga menjadi bagian penting dalam kajian ini. Terdapat potensi bagi UMKM untuk mendukung program makan bergizi melalui penyediaan produk yang sesuai standar gizi, yang dapat memperkuat keberlanjutan ekonomi lokal. Penelitian sebelumnya tentang dampak sosial ekonomi program bantuan pangan pada komunitas lokal memberikan rekomendasi untuk pengelolaan program yang lebih partisipatif dan inklusif, sehingga mengurangi potensi kerugian pelaku usaha kecil. 

Metode Penelitian 

pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan tujuan memahami fenomena sosial secara mendalam. Jenis penelitian ini dipilih untuk menangkap perspektif berbagai pihak terkait program makan bergizi gratis dan dampaknya pada UMKM sekitar sekolah. Populasi penelitian meliputi sekolah dasar di daerah perkotaan yang telah menerapkan program makan bergizi gratis dan UMKM yang berada dalam radius 500 meter dari sekolah tersebut. Sampel dipilih secara purposive dengan kriteria UMKM makanan dan minuman yang selama ini melayani kebutuhan siswa sebelum program berjalan. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam dengan guru, pelaku UMKM, dan beberapa siswa serta orang tua. Observasi lapangan juga dilakukan untuk melihat interaksi langsung antara program makan bergizi dan aktivitas UMKM. Analisis data menggunakan pendekatan tematik untuk mengkategorikan peluang dan hambatan berdasarkan data yang terkumpul.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program makan bergizi gratis berdampak positif pada peningkatan kesehatan dan konsentrasi belajar siswa. Hal ini selaras dengan teori kebutuhan gizi yang mendukung performa kognitif. Namun, dampak negatif yang cukup signifikan juga terlihat pada UMKM lokal. Banyak pelaku UMKM mengalami penurunan omzet karena siswa tidak lagi membeli makanan di luar, yang selama ini merupakan sumber pendapatan utama mereka. Salah satu pedagang kecil mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keberlanjutan usaha dalam jangka panjang. Pembahasan lebih lanjut mengaitkan temuan ini dengan teori ekonomi mikro yang menjelaskan bagaimana perubahan pola konsumsi berdampak langsung pada pendapatan pelaku usaha kecil. Ini menegaskan kebutuhan akan solusi yang tidak sekadar mengutamakan sisi kesehatan, tetapi juga mempertimbangkan aspek ekonomi sosial.Temuan lain menunjukkan bahwa sebagian UMKM mencoba berinovasi dengan menyesuaikan produk agar dapat masuk ke dalam program makan bergizi, misalnya dengan menawarkan produk yang memenuhi standar gizi atau menjadi mitra penyedia bahan baku sekolah. Ini merupakan peluang yang menjanjikan untuk menciptakan sinergi antara program dan pelaku usaha lokal. Namun, hambatan utama yang dihadapi UMKM adalah kurangnya akses informasi dan dukungan dari pihak sekolah maupun pemerintah untuk dapat berpartisipasi secara formal dalam program. Hal ini menimbulkan ketimpangan dan potensi konflik kepentingan antara pelaku usaha dan penyelenggara program. Diskusi juga menyoroti pentingnya pendekatan kolaboratif yang dapat menfasilitasi dialog antara sekolah, UMKM, dan komunitas untuk merumuskan model kerja sama yang saling menguntungkan. Model ini dapat berupa pelatihan bagi UMKM, standarisasi produk, dan pengawasan kualitas gizi. Akhirnya, perlu diperhatikan bahwa peran UMKM dalam ekonomi lokal sebagai penyedia layanan sosial sangat penting. Oleh karena itu, program makan bergizi gratis harus dirancang agar tidak menghilangkan peluang usaha yang sudah ada, melainkan menguatkan kapasitas UMKM untuk beradaptasi dan berkontribusi.

Simpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun