Mohon tunggu...
Rahmatullah Usman
Rahmatullah Usman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar Di Jakfi Nusantara

Membacalah dan Menulis, engkau akan menemukan diriMu

Selanjutnya

Tutup

Money

Perempuan Sebagai Rumah Cinta

8 Maret 2018   10:46 Diperbarui: 6 Juni 2020   09:18 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Digambarkan secara kosmik perempuanlah yangmenerima,mengandung,melahirkan,bukan dari laki-laki secara material dalam tasdik. Dalam konsepsi semuanya sudah jelas feminism namun dalam penilaian kita memulai landasan ilmiah perempuan,mungkin perumpamaan bahwa laki-laki itu sesuatu yang lain pada alam,yang kita tau bahwa alam ini sifatnya feminism,disini ada keliangan pada laki-laki,jadi ketika dikatakan bahwa Adam dan Hawa "minnafsin wahida" dari diri yang satu (tuhan).

Nafnya sendiri adalah feminism dari diri yang satu,kemudian jadi bagian laki-laki,perempuan,ini merupakan dari diri yang satu ,jadi jiwa terbagi separuh di laki-laki dan separuh lagi ada pada perempuan.

Inilah fakta yang terjadi di alam secara material ada jenis laki-laki dan perempuan yang secara watak keduanya feminism namun secara ilmiah keduanya terpisah.laki-laki dengan kecenderungan maskulinnya dan perempuan kecenderungan-kecenderungan feminitasnya.

Jadi ketika ada laki-laki bercorak feminism dan perempuan bercorak masukulin,maka yang kuat coraknya bukan tampilannya. Dengan begitu pola nilai,kita yang secara (jiwa) itu adalah feminism dan ketika kita mencari di alam,kita menggunakan landasan material perempuan secara ilmiah disinilah letak penilaian.

Namun dalam posisinya laki-laki juga material,akan tetapi kita ingin mencari nonmaterinya yang kita sebut feminism ,dalam menilai kita memulainya pada perempuan. Jadi dalam kosmologi dijelaskan bahwa tuhan mengutus nabinya itu yang laki-laki,Nabi di utus oleh tuhan dengan laki-lakinya karna alam ini feminism karena ia menerima kodrat penciptaan,jadi kalau orang mengatakan mengapa secara teologi Nabi itu laki-laki,karna alam dan selain tuhan ini adalah feminism,maka perkawinan itu terjadi kalau maskulin yang datang,jadi kalau nabi laki-laki maka kosmologinya perempuan.

Ketika dikatakan kenapa dalam islam nabinya tidak ada perempuan,maka pertanggung jawaban kosmologinya,karna Nabi datang kepada alam ini yang berwatak feminism,maka yang dikirim ialah laki-laki secara material.

Maka yang harus ditekankan bahwa kita mencari yang nonmateri (feminism),sebagaimana kita ketahui bahwa laki-laki dan perempuan secara watak keduanya sama yaitu feminism dalam (jiwa),jika kita menilai maka landasanya melalui material ilmiah perempuan. Maka yang feminitas pada perempuan sebagaimana feminitas yang ada pada laki-laki kita tidak bisa temukan kalau diantara laki-laki dan perempuan tidak ada saling berhubungan secara material.

Karan keduanya memiliki watak feminism tetapi struktur kosmik harus memulai dari perempuan secara material,jadi dalam teologi pasca kosmik,bagaimana menempatkan dan menjaga perempuan di alam dalam pembahasan teologi.

Dalam pondasi kosmik yang aktual pertama kali feminism di alam itu pada perempuan sedangkan feminitas pada laki-laki masih tahap proses pencarian. Maka laki-laki mencari feminitasnya pada perempuan,sebagimana perempuan mencari maskulinitasnya melalui laki-laki akan tetpi makna sebenarnya mereka mau mencari dirinya.

Kemudian kita akan petakan kosmologinya agar pembahasan lebih terstruktur,alam (material) laki-laki,jiwa (feminism) dan tuhan (maskulin).

Di dalam bahasa kosmologi laki-laki itu mau dikembalikan ke tuhan dan tentu perempuan yang mengembalikan dia kepada tuhan,kata Ibn Arabi laki-laki kembali ketuhan melalui perempuan,maka dapatlah kita katakana bahwa feminitas adalah jalan kembali kepada tuhan. Maka diluar jalur alamia ini (feminism ), tuhan mengutus Nabi melalui diluar jalur ilmiah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun