Mohon tunggu...
RAHMAT GUNAWIJAYA
RAHMAT GUNAWIJAYA Mohon Tunggu... Administrasi - PENULIS Sejarah

Penulis sejarah yang pernah kerja di perbankan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berinvestasi Sebelum dan Setelah Liburan

2 November 2020   13:39 Diperbarui: 2 November 2020   13:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber tani pedia co id

Bulan Oktober tahun 2020 ini masyarakat Indonesia memiliki hari libur lumayan panjang terutama bagi  kelas pekerja yakni adanya cuti bersama dari hari Rabu Tanggal 28 Oktober 2020 sampai dengan hari Minggu Tanggal 1 November 2020 atau total ada lima hari libur di akhir bulan Oktober 2020.

Terlepas masih adanya pandemi corona masyarakat Indonesia tentu tak mau terkekang dan stress berkepanjangan menghadapi situasi wabah yang belum tahu kapan berakhir dengan memanfaatkan libur semaksimal mungkin, bahkan teman teman kantor istri yang bekerja di suatu BUMN di sektor jasa keuangan non bank sudah banyak yang mengambil cuti pada selasanya sehingga bisa liburan selama enam hari di akhir bulan.

Saya sendiri karena merasa penghasilan masih pas pasan banyak kebutuhan tidak terlalu berpikir untuk liburan yang wah, yang penting kita keluarga sehat wal alfiat saja dulu, toh tak selamanya liburan harus menghabiskan uang malah kadang bagi seorang pengusaha ata pedagang libur panjang adalah peluang memperoleh rezeki yang lumayan.

Kebetulan walau bekerja sebagai seorang karyawan sejak awal 2019 saya mulai jadi investor saham di pasar modal walau kelasnya masih recehan dengan berinvestasi pada beberapa saham di banyak sektor seperti sektor perbankan saya pegang saham bank mandiri tbk dan bank btn tbk, saham pertambangan seperti aneka tambang tbk dan indika energy tbk, saham perkebunan dan pengolah makanan seperti tunas baru lampung tbk yang produsen gulaku, sampai saham perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur telekomunikasi.

Walaupun saat krisis ekonomi di akhir maret 2020 akibat pandemi korona saham --saham tersebut sebagian besar saya jual dengan keuntungan tipis untuk bertahan hidup dan berjaga jaga menghadapi krisis dengan memegang uang kas sebanyak mungkin menyisakan saham di sektor teknologi dan saham infrastruktur telekomunikasi.

Kenapa saya tetap pegang saham tersebut karena saya melihat di saat pandemi justru saham disektor telekomunikasi memiliki peluang untuk tumbuh karena meningkatnya jumlah pengguna telekomunikasi terutama intenet untuk work from home, jualan online , seminar online dan sebgainya.

Jadi saat tanggal 27 Oktober 2020 kemarin sehari sebelum liburan dengan uang yang masih tersisa sedikit uang saya investasikan untuk membeli saham PT. Sarana Menara Nusantara tbk dengan kode TOWR, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan menara telekomunikasi, kenapa saya pilih TOWR karena menilai kinerja PT Sarana Menara Nusantara Tbk. alias TOWR sepanjang semester I/2020 melebihi perkiraan. Kinerja perseroan pun diproyeksi semakin melesat di paruh kedua.

Emiten telekomunikasi ini membukukan pendapatan Rp3,68 triliun selama enam bulan pertama 2020. Pencapaian tersebut naik 21,70 persen dibanding pendapatan pada semester I.2020 yang sebesar Rp3,08 triliun.

Dari sisi perolehan laba, emiten bersandi saham TOWR itu mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada enititas pemilik sebesar Rp1,31 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 32,53 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp993 miliar. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dinilai sebagai salah satu emiten yang punya prospek cerah pada tahun ini. 

Pasalnya, TOWR berada dalam sektor yang dinilai minim terdampak oleh pandemi virus corona. Selain TOWR juga sahamnya mayoritas dimiliki oleh Grup Djarum yang merupakan salah satu konglomerat terkaya di Indonesia keluarga Hartono yang memiliki bisnis rokok, bank bca, kelapa sawit, property dan sekarang merupakan salah satu pemilik bisnis sewa menara telekomunikasi terbanyak di Indonesia.

Walaupun investasi saya masih kelas recehan tapi saya percaya dengan semboyan sedikit sedikit lama lama menjadi bukit, dan salah satu guru Investor yang jadi salah satu orang terkaya di Amerika yakni Warren Buffet dulunya juga investor kecil kecilan sebelum jadi miliarder, jadi saham TOWR di 27 Oktober 2020 kemarin saya beli dengan harga penutupan Rp. 990.- perlembarnya cukup murah dari harga wajarnya yang saya taksir seharusnya sudah mencapai Rp. 1200,- perlembarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun