Mohon tunggu...
Rahmat Asmayadi
Rahmat Asmayadi Mohon Tunggu... Guru - Pendaki ⛰

Pengajar💡 yang suka ngeblog✏, jejaring sosial, bola⚽, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi📲~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tinggalkan Masalalu Mari Sama-sama Belajar Jatuh Cinta Tanpa Menjatuhkan Luka

9 Juli 2019   12:07 Diperbarui: 25 September 2019   00:23 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat seseorang tidak pernah menuntutmu melupakan masalalumu, bukan berarti kau bisa seenaknya menghadirkan dia berkali-kali dalam hubungan kalian. Ada orang yang memang tidak suka membahas, lebih dalam lagi, tidak suka jika kau masih melibatkan semua yang sudah berlalu dalam hidupmu. Namun, dia memilih untuk tidak menanggapi apa pun. Memilih untuk bungkam dan seolah tidak mau tahu bagaimana kau yang dulu. Alasan sebenarnya, jika dia membahas masalalumu, kau akan membuatnya panjang, tentu saja itu bukan pembicaraan yang menyenangkan. Aku juga begitu, aku tidak pernah memaksamu untuk melupakan dan meninggalkan apa saja yang kau suka.

Hanya saja perihal masalalu, kadang memang membuat kita menjadi dua orang yang suka berpura-pura. Kau mungkin lupa, ada orang yang hanya berpura-pura tidak cemburu saat kau masih saja membahas semua kisahmu yang dulu. Orang yang ingin kau mencintai dia saja. Namun belajar memahami, bahwa ia ingin dicintai atas kesadaranmu sendiri. Bukan karena kau diminta melakukan apa yang dia ingini. Itulah alasan mengapa aku tidak memintamu melupakan masalalumu.

Kau harusnya belajar sedikit lebih peka. Saat kau memulai hubungan baru. Kau harusnya memahami, ada hal-hal yang memang tidak seharusnya dibawa-bawa lagi. Ada hal-hal yang seharusnya kau tinggalkan dan kau biarkan mati. Saat aku memilih mencintaimu, sungguh aku ingin kamu juga bersungguh-sungguh. Aku juga tidak sepenuhnya sempurna, aku  juga punya banyak cerita. Kita memang tidak harus menutup diri dari masalalu. Ada hal-hal yang memang masih layak untuk kita ceritakan. Juga ada hal-hal yang seharusnya tidak lagi diperjuangkan. Itu yang harusnya sama-sama kita pelajari. Mari sama-sama belajar jatuh cinta tanpa menjatuhkan lagi luka.

Tidak perlu menghapus kenangan, hanya saja tidak lagi perlu membawanya pulang. Tidak usah memutuskan ikatan baik, hanya saja jika semua itu hanya akan menimbulkan hal-hal buruk, mengapa harus dipertahankan? Cinta selalu menjadikanmu istimewa, bukan menjadikanmu bahan perbandingan, apalagi menjadikan teman berlari penghapus luka saja. Saat kau lelah, kau akan ditinggal lagi. Bukan begitu. Cinta selalu belajar saling memahami, bukan hanya meminta dan menunggu dipahami. Bahagialah pernah ada di masalalumu, pada saat itu saja. Jika kini kau denganku, mari kita saling menciptakan bahagia berdua saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun