Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merokok Perilaku Bawaan Masa Kecil

12 Oktober 2021   06:13 Diperbarui: 12 Oktober 2021   10:23 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Banyak diantara kita yang merupakan bukan perokok ataupun perokok pasif, merasa jengkel dengan perokok aktif yang ada di sekitar kita.

 Kata-kata "Sebat dulu", sebelum melakukan suatu pekerjaan membuat saya yang biasa jarang membuang waktu untuk menunggu rekan kerja saya itu, yang pada akhirnya membuat tugas dan kerjaan kita menjadi terhambat.

 "Sebat dulu" menjadi kata yang biasa digunakan seorang perokok untuk berleha-leha. Walaupun tidak semua perokok merupakan orang yang suka membuang waktu namun kebanyakan dari mereka seperti itu. 

Saya pernah membandingkan seorang kuli bangunan yang tidak merokok lebih cepat bekerja daripada seorang kuli yang merokok dan sering berkata "Sebat dulu".

Asap dan aroma rokok juga sangat mengganggu kenyamanan saya yang bukan seorang perokok. Terutama jika di tempat umum dan juga tempat tertutup yang ventilasi udaranya kurang baik. 

Saya paling kesal jika ada pengguna jalan seperti sopir angkot yang merokok dan asapnya diarahkan keluar jendela, Kami baik pengguna jalan lainnya dan penumpang merasa terganggu dengan asap rokok tersebut.

Sangat ingin dibenak kita untuk membuat seorang perokok untuk berhenti. Mulai diingatkan melalui pendekatan kesehatan dan ekonomi namun ada saja pembelaan yang muncul dari mereka. 

Banyak pembenaran dari si perokok ini sehingga kita menjadi ogah dan malas memperingatkan mereka lagi.

Namun untuk memecahkan masalah perokok ini kita harus mencari tahu akar permasalahannya dahulu yaitu sebab-sebab mengapa orang tersebut merokok. 

Banyak yang mengatakan merokok disebabkan dorongan lingkungan yang membuat si perokok terlihat maskulin namun banyak juga para perokok dari kalangan perempuan. Dan juga alasan yang terakhir mengatakan merokok membuat menghilangkan stress dan ini yang masih saya yakini sebelum masuk ke dunia psikologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun