Oleh Syamsul Yakin Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & Rahma Sausan Putri Hidayat Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada umum-nya terdapat tiga bentuk dakwah yang diketahui, yang pertama ialah dakwah billisan yaitu dakwah dalam bentuk lisan semacam khutbah ataupun ceramah secara monolog. Kedua, ialah dakwah bilhal yaitu dakwah yang dilakukan melalui cara memahami diri sendiri atau dengan tindakan nyata. Umpamanya seperti membuat orang yang sedang kelapan menjadi merasa kenyang, juga orang yang sedang menangis menjadi tertawa dan juga menjadikan orang yang bodoh menjadi orang yang berilmu.
Yang ketiga adalah dakwah bilkitabah. Yang disebut dengan dakwah literasi dan literasi dakwah. Merupakan dakwah yang medianya menggunakan suatu bahan bacaan. Dakwah literasi ialah sebuah seruan kepada masyarakat guna mengetahui serta membaca sumber bahan bacaan
Dalam hal ini hadits Nabi, Al-Qur'an, serta karangan ulama-ulama menjadi penafsir keduanya. Dari ketiga jenis literasi tersebut terbentuk tiga rangka fondasi ajaran islam, yaitu akidah, syariah, serta akhlak. Meskipun terkadang dapat menjadi empat, yaitu siyasah atau politik. Bisa pula dikurangi menjadi dua seperti apa yang dikatakan Mahmud Syalthut, Islam itu adalah akidah serta syariah saja.
Apabila dibicarakan secara padat, dakwah literasi merupakan sebuah seruan kepada masyarakat untuk mengetahui dan membaca rangka fondasi Islam yang bersumber dari bacaan yang berpengaruh serta mempunyai kebenaran yang tidak bisa di bantah.
Dakwah literasi ini diharapkan dapat membuka batas pemahaman umat Islam terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah dan sunnah Nabi. Budaya mendengar semakin lama berganti menjadi budaya membaca. Hal inilah yang menjadi salah satu strategi kebudayaan dakwah.
Sedangkan literasi dakwah ialah usaha yang mendalam untuk menulis dan membaca apapun yang berkaitan dengan dakwah. Jika semasa ini masyarakat mendengar seruan dari seorang da'i dengan cara khutbah ataupun ceramah, sekarang masyarakat membaca sebuah karya tulis dari seorang da'i. Literasi dakwah didambakan dapat menjadi modifikasi dalam metode berdakwah yang selama ini masih bersandar pada dakwah billisan.
aku dakwah melalui tulisan sering disebut sebagai penulis. Mereka menulis tentang berbagai topik seperti agama, sosial, budaya, teknologi, dan lain-lain. Banyaknya buku yang ditulis oleh para penulis ini merupakan bagian dari dakwah literasi. Di sisi lain, karya-karya ulama tentang akidah, syariah, dan akhlak disebut sebagai literasi dakwah.
Harapannya, dakwah juga dapat berubah dari dakwah monolog menjadi dakwah dialog. Namun, baik dakwah literasi maupun literasi dakwah harus tetap mematuhi prinsip-prinsip dakwah Islam, yaitu memberikan nasihat dengan bijaksana, penuh hikmah, dan berdiskusi dengan cara yang baik.
Ketiganya merupakan bentuk perintah Allah didalam Al-Qur'an dalam surat an-Nahl ayat 125 yaitu "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI