Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Busy Book: Alternatif Solusi Mengurangi Kecanduan Gawai pada Anak Usia Dini

16 Desember 2019   00:32 Diperbarui: 16 Desember 2019   00:48 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Busy Book Tema Alat Transportasi (Sumber foto: Dok. Pribadi Novi Yanthi)

Dr. Claire Farrow, seorang peneliti dari Inggris, beserta timnya meneliti bahwa ternyata permainan pada aplikasi gawai pintar mampu mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya mengkonsumsi sayur mayur dan meningkatkan konsumsi serta kesukaan anak makan sayur.

Akan tetapi, pemanfaatan gadget dalam jangka waktu lama dan terlalu sering juga meninmulkan keresahan akan gangguan tumbuh kembang anak dan kesehatannya. Maka, perlu adanya pembatasan waktu penggunaan gadget atau yang sering dikenal dengan screen time limitation. 

Nah, tentunya anak-anak akan merasa bosan dengan cepat dan ingin kembali bermain dengan gadgetnya jika tidak ada aktivitas menyenangkan yang dapat dilakukan. Salah satu cara untuk mengalihkan perhatian anak dari gadget adalah dengan memberikan mereka alat perminan edukatif. 

Alat Permainan Edukatif (APE) di lingkungan luar sekolah PAUD/TK/Kober masih perlu disosialisasikan atau dikembangkan dalam proses kegiatan edukasi, misalnya di rumah. 

Salah satu media APE yang relevan digunakan oleh anak-anak usia dini adalah Busy Book yang merupakan buku yang berbeda dari buku biasanya, material pembentuk busy book biasanya adalah kain dan didalamnya terdapat konten-konten yang telah disiapkan guru sebagai media untuk menstimulus anak dalam  bermain sambil belajar, selain itu dapat pula merangsang motorik halus anak usia dini.

Fitur lalu lintas dalam busy book tema transportasi (Sumber foto: Dok. Pribadi Novi Yanthi
Fitur lalu lintas dalam busy book tema transportasi (Sumber foto: Dok. Pribadi Novi Yanthi
Pengembangan APE Busy Book sangat relevan digunakan oleh anak dalam proses belajar sambil bermain guna mencapai proses pembelajaran yang menyenangkan namun terdapat esensi edukasi yang dibutuhkan anak didalamnya, tentunya sesuai dengan kurikulum dan standar kompetensi yang dibutuhkan.

Alat permainan edukatif jenis busy book sekarang sedang banyak diminati oleh orang tua maupun praktisi pendidikan anak usia dini. Sayangnya, peggunaan busy book umumnya didominasi oleh penggunaan pribadi anak di rumah. Busy book menyediakan banyak alternatif kegiatan bermain sambil belajar bagi anak sesuai dengan pendapat Wiyani dan Baryani (2016), seperti mudah dibongkar pasang. 

Dalam sebuah busy book, anak dapat melakukan berbagai kegiatan seperti menghitung jumlah benda dan memasangkan angka yang sesuai dengan jumlah benda, menjelulur, mengepang rambut, mengikat tali sepatu, menyusun huruf menjadi kata, bahkan bercerita sesuai latar. 

Bahkan, seorang anak dapat mengembangkan imajinasinya melalui cerita yang ada dalam busy book seperti pada drama dengan memunculkan peristiwa dari pengalaman atau memori lalu, menambahkan dialog, atau mengubah alur cerita berbeda (Rachmawati dan Kurniati, 2011).

Busy book umumnya berbahan baku flannel, mirip dengan papan flannel yang juga digunakan sebagai APE PAUD. Menurut Madyawati (2016) dan Gordon dan Browne (dalam Meslichatoen, 2004), media APE seperti ini memiliki kelebihan yaitu dapat dimanipulasi anak secara fisik melalui kegiatan menempel atau memasangkan, pola kegiatan dapat disusun sesuai kebutuhan atau tema, alternatif pilihan warna bervariasi dan menarik perhatian anak. 

Selain itu, penggunaan kain flannel pada APE busy book menjadikan durabilitas buku lebih panjang serta lebih mudah dirawat atau diperbaiki (Harms dalam Moeslichatoen, 2004), berbeda dengan buku berbahan kertas pada umumnya yang mudah robek atau rusak jika terkena air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun