Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Busy Book: Alternatif Solusi Mengurangi Kecanduan Gawai pada Anak Usia Dini

16 Desember 2019   00:32 Diperbarui: 16 Desember 2019   00:48 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Busy Book Tema Alat Transportasi (Sumber foto: Dok. Pribadi Novi Yanthi)

Pasti Ayah dan Bunda sering merasa khawatir saat anak-anak terus saja berkutat dengan gadgetnya sepanjang hari bahkan hingga larut malam. Apa sih yang biasanya dilakukan oleh anak-anak dengan gadgetnya tersebut hingga mereka terlihat begitu asyik? Biasanya tak jauh dari menonton tayangan video dari channel Youtube atau mengunduh dan bermain games baik secara online maupun offline. 

Penggunaan gadget dalam kehidupan saat ini tidak dapat dihindari. Apalagi dengan kemajuan teknologi berbasis internet of things, dapat dikatakan bahwa nyaris setiap kegiatan kita tak terlepas dari bantuan gadget. 

Aplikasi pada berbagai perangkat smartphone, tablet, atau notebook terhubung jaringan internet kini tak hanya digunakan untuk kepentingan komunikasi dan pemerolehan informasi secara cepat. 

Kemajuan teknologi tersebut memberikan banyak kemudahan bagi kita dalam menjalankan berbagai aktivitas keseharian lainnya, mulai dari berbelanja pakaian atau bahan kebutuhan sehari-hari, jasa kurir, jasa transportasi, bahkan jasa membersihkan rumah dan layanan salon pun tersedia hanya dengan mengklik tombol pada gadget dalam waktu singkat.

Pemanfaatan gadget bahkan sudah menjangkau bidang pendidikan. Banyak sekali aplikasi-aplikasi dengan muatan edukatif yang dapat diunduh dari Playstore. 

Entah itu berbentuk permainan atau modul pembelajaran yang dapat digunakan untuk anak usia dini, sekolah dasar, bahkan sekolah menengah hingga universitas. Saat ini, bimbingan belajar online pun sudah tersedia melalui platform ruang belajar yang dapat diakses dengan mudah oleh siswa maupun orang tua.

Jika anak mampu menggunakan gadget secara bijak untuk kepentingan belajar, tentulah kita sebagai orang tua tak perlu merasa cemas akan bahaya negatif yang mengintai. Penggunaan gadget berlebihan tanpa adanya kontrol dari orang tua dilaporkan menyebabkan gangguan kesehatan fisik maupun psikis pada anak. 

Hal ini terbukti seperti dilansir dari berbagai sumber selama kurun dua bulan terakhir, bahwa terdapat sekitar 100 anak yang kini kecanduan games atau menonton tayangan Youtube lewat aplikasi smartphone sehingga harus memerlukan penanganan secara medis. Kabarnya, jumlah penderita gangguan mental akibat kecanduan gadget terus bertambah dan jumlahnya terbanyak di daerah Jawa Barat.

Gejala kecanduan gadget dalam hal ini terutama games dapat diidentifikasi dari adanya beberapa perubahan pola tidur; perubahan pola interaksi sosial maupun gangguan emosional anak; misalnya menjadi penyendiri, cenderung mudah marah dan sulit berkonsentrasi, hingga mencuri untuk memenuhi kebutuhannya akan bermain games. 

Bahkan kecanduan games online ataupun offline sudah masuk ke dalam kategori penyakit mental sesuai versi terbaru International Statistical Classification of Diseases yang resmi diluncurkan ke publik pada bulan Juni 2018 lalu.

Gadget jika dimanfaatkan secara tepat akan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan anak, terutama ditinjau dari segi edukasi. Games sekalipun akan menjadi alat bantu yang efektif bagi orang tua dalam membantu anak mengembangkan berbagai potensi kemampuan dalam dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun