Dalam khazanah peradaban manusia, selaku makhluk yang diberikan alat sakti mandraguna bernama "akal" kita patut berbangga diri karena derajat kita lebih mulia dibandingkan makhluk lainnya, baik hewan, jin, bahkan malaikat sekalipun.Â
Atas dasar itulah, sebagai makhluk adidaya kita mempunyai keterampilan yang makhluk lain tidak mampu melakukannya. Ya tepat sekali, kita mempunyai minat dan bakat dalam hal menggosip.
Percaya atau tidak hal ini memang kita rasai telah mendarah daging dalam diri. Seolah gosip merupakan sebuah suplemen bagi diri dalam menghadapi realitas hidup yang penuh hiruk pikuk. Hal ini bisa kita buktikan dari larisnya program-program gosip yang bertebaran di seluruh stasiun televisi tanah air.Â
Saya rasa seluruh stasiun televisi memang menayangkan program gosip, ada yang seputar selebriti, olahraga, bahkan yang secara khusus membahas politik.
Gosip sangat digemari karena memang aktivitas ini merupakan kegiatan yang bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Ketika nongkrong di warung kopi tentu tidak afdhol jika tidak menggosip, di kantin apalagi, ketika di kantor, bahkan ketika kerja kelompok mata kuliah statistika yang kacida ruwetnya kita sangat bisa menyempatkan diri untuk sekedar menggosip.
Nyatanya realitas hidup kita sebagai manusia memang tidak bisa terlepas dari yang namanya gosip. Selalu saja ada alasan yang melandasi kuasa diri ini untuk melakukan gosip. Melihat wacana Ronaldo pindah ke Juventus hati kita lantas tergerak untuk menggosipkannya. Apalagi ketika kita tahu bahwa Incess Syahrini tiba-tiba sudah menikah dengan Reino Barrack, hormon gosip kita juga seketika meningkat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua manusia pasti sering atau sekurang-kurangnya pernah melakukan gosip. Saya masih percaya jika ada orang yang selama hidupnya tidak pernah merokok atau tidak pernah mabuk. Tapi kalau soal tidak pernah menggosip, hmmm, sorry sorry to say, I don't believe you Fergusso! Sekali lagi, bahwa mau tidak mau kita mesti percaya bahwa perihal gosip kita semua adalah ahlinya.
Setiap insan yang dilahirkan tumbuh dan berkembang dengan realitas dunia dipenuhi nuanasa pergosipan dimana-mana. Maka tidak heran jika manusia memang mempunyai daya tarik dan bakat dalam bidang kajian gosip, karena lingkungan telah membentuk karakter mereka seperti itu. Lingkungan telah menuntun mereka untuk memasuki dunia yang sesungguhnya, yaitu dunia yang bertebaran gosip disana-sini.
Dalam konteks gosip, saya percaya bahwa setiap orang mempunyai ketertarikan pada bidang kajian gosip yang berbeda-beda. Ada yang memang ia tertarik pada gosip seputar serba-serbi kehidupan selebriti, percaya atau tidak untuk urusan ini, biasanya para wanita lebih melek di banding kaum pria. Lalu ada gosip olahraga, disini barulah para pria menemukan tajinya, apalagi soal sepakbola, tentu hal ini mereka sambut dengan penuh euforia.
Gosip politik apalagi, di tahun sekarang perbincangan ini menjadi hot issue yang seolah tiada henti. Berbagai macam forum diadakan hanya untuk membicarakan tentang hal ini. Tua-muda sekarang mereka memiliki tingkat kemelekan yang hampir sama dalam hal gosip politik. Bahkan terkadang gosip politik ini lebih dramatis dan greget jalan ceritanya daripada gosip selebriti sekalipun.
