Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Agama Kunci Sukses Pendidikan Nasional

10 Januari 2018   08:10 Diperbarui: 10 Januari 2018   14:18 3175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan suatu fitrah bagi manusia yang tentunya manusia tidak akan bisa lepas dari kebutuhan akan pendidikan dalam menjalankan kehidupannya. Mengingat bahwa manusia sebagai animal educandum atau hewan yang dapat dididik maka pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia yang menjadi fundamen penting bagi umat manusia untuk mempertahankan eksistensi kemanusiaannya serta meningkatkan kualitas pribadinya guna menjadi manusia yang sejati.

Negara dalam hal ini telah memandang pendidikan sebagai salah satu pilar yang penting bagi masa depan bangsa, maka tak heran jika pendidikan di negeri ini menjadi komoditas yang paling diutamakan. Dapat kita lihat dari anggaran yang digelontorkan untuk keperluan pendidikan dengan angka sangat fantastis yaitu 20% dari total APBN. Tentu hal tersebut mencerminkan harapan besar bangsa kita, seperti yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 dalam alinea ke - 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sekaitan dengan hal diatas tentu dalam pendidikan perlu ada suatu upaya pencerdasan terhadap peserta didik baik itu dalam aspek kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritual. Hal yang perlu diperhatikan kemudian adalah harusnya terjadi keseimbangan dari ketiga aspek kecerdasan diatas, karena akan berbahaya jadinya jika kemudian tak seimbang. Khususnya untuk kecerdasan spiritiual, sistem pendidikan nasional kita telah mengakomodasi dalam mengembangkan kecerdasan tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya mata pelajaran agama di sekolah - sekolah.

Urgensi pendidikan agama memang menjadi sesuatu kebutuhan yang penting, dan dalam hal ini sistem pendidikan nasional harus pula mengakomodasi kebutuhan tersebut dengan profesional. Peranan penting pendidikan agama salah satunya adalah mengembangkan kecerdasan spiritual, dengan tujuan untuk membekali peserta didik dalam kehidupannya agar pendiriannya tetap kokoh dan tahan akan godaan - godaan setan yang terkutuk.

Tentunya pendidikan agama yang berlandaskan kepercayaan masing - masing peserta didik jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi dan komunikasi global yang sarat akan pengaruh negatif semacam free sex, penyalahgunaan narkoba, korupsi, dan geng motor, tentunya pendidikan agama memiliki andil yang strategis untuk menempa diri peserta didik agar dapat menjauhi pengaruh negatif tersebut. Pendidikan agama merupakan ranah dalam mengajak pada kebaikan dan melarang pada keburukan.

Namun tampaknya pendidikan agama sampai saat ini masih menunjukan tren yang kurang begitu memuaskan. Dapat kita lihat pendidikan agama dalam kurikulum nasional termasuk yang paling rigid dan sulit untuk berinovasi. Saban tahun dari dulu hingga sekarang cara mengajarnya monoton. Perlunya perombakan besar - besaran dalam teknik serta metode mengajar pendidkan agama pada peserta didik kita kedepannya, saat ini yang kita lihat dari pendidikan  agama yang kadang tak hanya dari sekedar menghafal do'a - do'a, ayat , peraturan, serta perintah dan larangan dalam agama saja, peserta didik kita tak diajak merefleksikan dan menerapkan dari apa yang diajarkan guru untuk kemudian di amalkan dalam kehidupannya sehari - hari.

Kurikulum dalam pendidikan agama tak boleh hanya sekedar bermuatan dalam tataran hanya untuk mengisi otak muridnya saja, pendidikan agama harusnya dapat juga mencapai hati dari para peserta didik, mengingat pendidikan agama sangat penting bagi peserta didik dalam menghadapi persoalan makna eksistensial untuk kemudian dapat memposisikan dirinya dalam posisi yang benar sesuai ajaran agama yang dianutnya.

Pendidikan agama tentunya tak dapat diperoleh hasilnya dengan cara yang instan, namun diperlukan proses yang cukup panjang guna mendapatkan hasil yang diharapkan. Salah satu prinsip learning by doing yaitu pembiasaan merupakan cara yang paling ampuh dan mujarab dalam menerapkan pendidikan agama agar dapat diserap dan kemudian diamalkan oleh peserta didik, hal ini tak bisa hanya dilakukan dalam dalam lingkungan pendidikan formal saja, perlu dukungan yang besar juga dari pendidikan informal dan juga non - formal.

Pendidikan agama tentu merupakan aspek yang sangat penting bagi peserta didik dan hal ini pun telah sesuai dengan ideologi bangsa yaitu pancasila, khusunya pada sila pertama yang menjadi fundamen utama bagi kedaulatan negara kita. Dengan pendidikan agama yang baik dan tepat serta dilakukan dengan prinsip kontinuitas juga dengan segala inovasi didalamnya tentu kita mengharapkan pendidikan agama dapat menjadi suatu kunci sukses yang dapat menentukan arah pendidikan nasional dalam menghasilkan manusia yang sejati, yaitu manusia yang baik dalam pikiran, perasaan, dan perbuatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun