Mohon tunggu...
Rahmanivia Permatasari
Rahmanivia Permatasari Mohon Tunggu... Duta Besar - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan kota Universitas Jember

Rahmanivia Permatasari (191910501002)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implementasi Konsep Smart City di Kota Malang

18 September 2021   21:57 Diperbarui: 18 September 2021   21:59 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seiring dengan perkembangan jaman, pertumbuhan penduduk di suatu kota akan mengalami peningkatan dari tahun ketahun, baik pertumbuhan alamiah maupun migrasi penduduk. 

Selain itu terjadinya oerubahan karakterisrik perkotaan dari pertanian menjadi perkotaan ini biasa disebut dengan proses urbanisasi. 

Disisi lain keterbatasan sumber daya lahan jika tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan yang cukup akan menimbulkan berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan yang tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkan kota yang tidak sehat, sehingga perlu upaya untuk penyelesaiannya. 

Ada berbagai macam konsem yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan kota baik dari sisi kebijakan yang dibuat maupun dari sisi teknologi. Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu komunikasi yang sangat pesat, maka sekarang muncul konsep Smart City. 

Konsep smart city menjadi salah satu impian banyak kota besar di Indonesia. Konsep ini dijadikan sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan, persoalan sampah dan berbagai permasalahan khususnya permasalahan lingkungan. 

Konsep kota cerdas (smart city) menjadi isu yang besar hampir di seluruh dunia karena dapat mendorong peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kota. 

Konsep smart city mengartikan jika kota mampu menggunakan sumberdaya manusia, media sosial dan struktur telekomunikasi modern untuk mendukung serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi di suatu kota.

Dalam arti yang lebih luas, smart city mencakup berbagai macam keseluruhan teknologi digital dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan, mengurangi biaya dan sumber konsumsi sehingga dapat meningkatkan interaksi aktif antara kota dengan warganya.

Strategi yang dilakukan dalam pencapaian konsep Smart City  disesuaikan dengan dimensi-dimensinya. Pada konsep ini, terdapat tiga dimensi diantaranya dimensi teknologi, dimensi sumber daya manusia dan dimensi institusional.

  • Dimensi teknologi digunakan dalam pembangunan kota berbasis kecanggihan alat serta integrase digital baik secara fisik maupun non-fisik.
  • Dimensi Sumber Daya Manusia yang sesuai diharapkan dapat mendukung pelaksanaan pembangunan kota.
  • Dimensi Institusional, dengan adanya kerjasama antara pemerintah pusat dengan pemerintahan daerah dapat dijadikan sebagai support sehingga akan terwujud tujuan yang diinginkan.

Selain strategi diatas, untuk meuwujudkan Smart City diperlukann beberapa parameter atau aspek penunjang seperti smart economy (Ekonomi cerdas), Smart Mobility (mobilitas cerdas), Smart Environtment (Lingkungan cerdas), Smart People (Masyarakat Cerdas),  Smart Living (Hidup Cerdas) dan Smart Governance (Pemerintahan yang Cerdas).

  • Salah satu implementasi Konsep Smart City berada di Kota Malang menuju Pembangunan Berkelanjutan. Dimana Pemerintah Kota Malang telah mempersiapkan konsep Smart City. Kota Malang merupakan kota pendidikan dan kota pariwisata yang menjadikan destinasi bagi masyarakat luar Kota Malang untuk berwisata ataupun bersekolah. Selain itu Kota Malang disebut dengan kota "Paris of East Java" . Setiap tahunnya Kota Malang selalu berinovasi dan menyesuaikan beberapa sektor dengan teknologi sekarang. Dengan adanya konsep Smart City dapat mendorong percepatan pembangunan daerah secara berkelanjutan. Mewujudkan kota berbasis Smart City menjadi prioritas utama di dalam pembangunan Kota Malang dan diharapkan dapat memajukan segala sektor.

 Dalam mewujudkan konsep Smart City di Kota Malang ada faktor-faktor kendala dalam  merealisasikan konsep tersebut, sepert

  • Masih kurangnya koordinasi yang terjalin antar lembaga daerah dalam mewujudkan konsep Smart  City.
  • Kurangnya Sumber Daya Alam yang memiliki keahlian khusus dibidang IT dimana faktor utama agar konsep Smart City terwujud ialah SDM yang berpengetahuan dan berkualitas dalam bidang IT.
  • Kurangnya sosialisasi dan pengetahuan di masyarakat terhadap iovasi yang dimiliki oleh pemerintah daerah (pemda).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun