Mohon tunggu...
Rahmanivia Permatasari
Rahmanivia Permatasari Mohon Tunggu... Duta Besar - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan kota Universitas Jember

Rahmanivia Permatasari (191910501002)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Kesesuaian Penggunaan Lahan Kawasan Hutan Lindung di Kecamatan Panekan Magetan

6 Mei 2021   13:01 Diperbarui: 6 Mei 2021   13:02 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertumbuhan dan perkembangan di suatu wilayah tidak bisa terlepas dari berbagai aspek kehidupan seperti perkembangan jumlah penduduk, kegiatan ekonomi, transportasi ataupun perkembangan teknologi dan lain-lain. Beberapa aspek tersebut dapat mengakibatkan adanya dampak perubahan terhadap bentuk keruangan baik secara fisik maupun non fisik. Adanya perubahan yang muncul akan menimbulkan dampak negative yang tidak terarah jika tidak ditata dengan baik. 

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya perencanaan tata ruang yang sesuai dengan aturan yang ada dan mempertimbangkan berbagai aspek fisik di suatu wilayah. Permasalahan yang sering terjadi adalah sumber daya lahan bersifat terbatas, sedangkan semakin lama manusia akan membutuhkan lahan yang luas pula seiring bertambahnya jumlah penduduk. Oleh karena itu lahan perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan hasil yang berguna untuk kehidupan masyarakat.

Lahan merupakan suatu luasan di permukaan bumi yang memiliki sifat-sifat tertentu seperti biosfer, atmosfer, tanah, lapisan geologi, hidrologi atau hasil kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi penggunaan lahan di suatu kawasan. Evaluasi lahan merupakan proses penilaian terhadap sumber daya lahan di suatu kawasan untuk tujuan tertentu dan berisi informasi dan/atau arahan penggunaan lahan yang sesuai dengan kebutuhan. Kesesuaian lahan digunakan untuk mengidentifikasi kecocokan atau kesesuaian kemampuan lahan dengan penggunaan lahan yang ada di suatu wilayah.  Kesesuaian lahan ini dapat ditinjau berdasarkan kondisi eksisting saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau kesesuaian lahan potensial.

Kesesuaian lahan untuk kawasan hutan lindung tidak hanya ditinjau dari aspek penilaian saja, melainkan gabungan dari aspek lain sesuai dengan SK Menteri Pertanian 873/KPTS/UM/1980 yang terdiri dari kemiringan lereng, intensitas hujan, jenis tanah terhadap erosi.

Jika ditinjau berdasarkan aspek kelerengan di Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan, diketahui bahwa kelerengan pada wilayah ini di kategorikan curam dan sangat curam dengan presentase sebesar 28,02% yang tersebar di wilayah bagian barat Kecamatan Panekan. Analisis lereng dapat mempengaruhi erosi dalam kaitannya dengan kecuraman dan panjang lereng. Berdasarkan intensitas Hujan, wilayah Kecamatan Panekan memiliki kelas intensitas rendah di wilayah bagian barat Kecamatan Panekan, kelas intensitas sedang di wilayah bagian tengah dan kelas intensitas tinggi meliputi wilayah bagian timur Kecamatan Panekan. Intensitas hujan memiliki hubungan yang erat dengan kekuatan daya erosi terhadap aliran permukaan dan tanah longsor.

Penggunaan lahan yang tidak sesuai akan memicu timbulnya permasalahan bagi lingkungan maupun masyarakat yang ada didalamnya. Di Kecamatan Panekan kawasan yang seharusnya diperuntukkan sebagai kawasan lindung. Namun dari total luas lahan yang sesuai untuk hutan lindung, ada sekitar 3,2% atau 0,449 km2 lahan yang memang benar-benar digunakan sebagai hutan lindung dan sedangkan sisanya yaitu 18,8% atau sekitar 13,59 km2 lahan dinyatakan tidak sesuai dengan kemampuan lahannya. 

Pada kondisi eksisting digunakan sebagai permukiman, sawah, tegalan dan semak belukar sehingga dapat memicu timbulnya bencana longsor. Jenis sawah di Kecamatan Panekan adalah sawah tadah hujan, ketika musim kemarau jenis tanaman yang dibudidayakan adalah jagung, sedangkan di lahan tegalan biasanya ditanami ketela pohon.Selain itu, penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya akan mengakibatkan habitat tanaman atau binatang rusak. Hal ini akan sangat berdampak pada tumbuhan atau hewan pada daerah tertentu karena seiring dengan berjalannya waktu akan mengalami kepunahan.

Meninjau kembali dari ketidaksesuaian penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Panekan serta pentingnya peran dari fungsi hutan lindung baik bagi makhluk hidup maupun lingkungan, maka seharusnya pemerintah mengadakan pemantauan terhadap perkembangan penggunaan lahan di areal kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun