Mohon tunggu...
Rahma Dani
Rahma Dani Mohon Tunggu... Editor - NUR RAHMADHANI SHOLEHA SN

MENULIS MENINGKATKAN PENGETAHUAN

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pancasila Hampa Tanpa Pilar Etika Politik

24 Desember 2019   00:22 Diperbarui: 24 Desember 2019   00:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fotokita.grid.id

PENULIS : NUR RAHMADHANI SHOLEHA SN

Etika, merupakan suatu yang tidak asing bagi kita karena dalam aktivitas sehari-hari kita juga melaksanakan etika tersebut pada berbagai macam kegiatan. Jika dilihat secara bahasa etika berasal dari bahasa yunani kuno yaitu ethos dan dalam bentuk jamak ta etha yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan menurut istilah etika merupakan ilmu mengenai sesuatu yang biasa dilakukan tentang adat kebiasaan yang berkenaan langsung dengan akhlak atau tingkah laku perbuatan nilai salah dan benarnya suatu golongan masyarakat.

Jika kita sudah mengetahui definisi etika maka kita juga perlu mengetahui definisi dari politik. Menurut Mirriam Budiardjo politik merupakan usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis.

Pancasila hampa tanpa pilar etika politik, yang dimaksud hampa ialah jika mengamalkan pancasila tetapi tidak mengamalkannyadengan beretika maka bentuk pengamalan itu akan menjadi sia-sia dan tidak berarti. Lalu apa sajakah pilar-pilar etika tersebut? Pilar etika politik yang dimaksud ialah Nilai, Moral, dan Norma. Nilai merupakan sesuatu yang mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia dalam melaksanakan sesuatu hal. Nilai bersumber pada budi pekerti manusia.

Tiga macam nilai menurut Noto Negoro, antara lain:

  • Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia yang menyangkut jasmani atau material manusia.
  • Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan aktifitas atau kegiatan.
  • Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. 
  • Nilai ini dapat dibedakan atas:
  • Nilai Kebenaran, yang bersumber pada akal manusia.
  • Nilai Keindahan, yang bersumber pada perasaan manusia.
  • Nilai kebaikan/ moral, yang bersumber pada kehendak manusia.
  • Nilai Religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak bersumber pada kepercayaan dan keyakinan manusia.

Di dalam tatanan nilai kehidupan bernegara pilar etika politik dalam bernegara mempunyai beberapa nilai didalamnya diantaranya: pertama, nilai dasar yaitu asas-asas yang mutlak harus diterima nilai dasar ini bersal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa indonesia itu sendiri dan berakar dari kebudayaan dan mencerminkan hakikat nilai kultural. Kedua, nilai instrumental yaitu pelaksanaan umum nilai dsar dalam wujud norma sosial dan hukum. Ketiga, nilai praksis merupakan nilai kenyataan.

Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi norma juga memiliki kekuatan untuk dipatuhi yang dikenal dengan sanksi.

Moral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbutan dan kekuatan. Maka, moral adalah tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sadar yang di pandang dari sudut baik buruknya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Lalu bagaimanakah hubungan nilai, norma, dan moral? Hubungan nilai, norma, dan moral sebagai pilar etika politik tercantum dalam ketetapan MPR/ No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila yang menjadikan tuntutan perilaku warga negara yang harus mengaplikasikannya dengan menggunakan nilai, norma, dan moral tersebut.

Dan mengapa pancasila hampa tanpa adanya pilar-pilar politik tersebut? Pertanyaan tersebut dapat terjawab jika kita melihat langsung pada kenyataan yang terjadi seperti pada pemerintah yang tidak menggunakan kode etik di dalam berpolitik, pada saat berpolitik mereka saling menyalahkan dengan menuduh tanpa bukti yang kuat bahkan hingga menggeluarkan kata-kata yang tidak pantas untuk dikatakan. Bahkan terdapat perbuatan yang tidak mencerminkan pengamalan pancasila dari pilar-pilar politik seperti perbuatan korupsi yang merajalela dan pengelapan uang negara yang sama sekali tidak mencerminkan pancasila.

Maka untuk itu, dapat disimpulkan bahwa pengamalan pancasila haruslah sesuai dengan pilar politik yang ada maka dengan itu dapat mewujudkan cita cita negara yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun