Mohon tunggu...
Rahma Syalina  Amalia
Rahma Syalina Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Sukabumi Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perpecahan Sosial Di Masyarakat Indonesia

8 November 2021   22:30 Diperbarui: 9 November 2021   05:49 1515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PERPECAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT INDONESIA

Oleh: Rahma Syalina Amalia

Masyarakat bangsa Indonesia kebanyakan tidak memahami arti Bhineka Tunggal Ika, sehingga banyak kita jumpai di Indonesia adanya perpecahan sosial yang diakibatkan dari diskriminasi terhadap agama, suku, ras, etnis, status sosial bahkan media sosial bisa mempengaruhi perpecahan sosial dimasyarakat.


Apa kalian pernah merasakan atau melihat terjadinya perpecahan sosial dimasyarakat?Apa itu perpecahan sosial? Perpecahan sosial adalah perpecahan atau divisi masyarakat, yang mencerminkan keragaman formasi sosial di dalamnya. Perpecahan lahir karena pengaruh politik, kekuatan ekonomi, atau status sosial yang tidak merata. Perpecahan terdiri dari kelas sosial dan etnis rasial. Kelas sosial adalah perpecahan yang dikaitkan paling erat dengan politik. Kelas sosial dan ekonomi didasarkan pada distribusi kekayaan, penghasilan atau status sosial yang tidak seimbang.


Oleh karena itu, kelas sosial adalah sekelompok orang yang memiliki posisi ekonomi dan status sosial yang sama, dan dengan disatukan oleh kepentingan ekonomi yang sama. Menurut Marxis menganggap kelas sebagai hal paling mendasar dalam perpecahan sosial dan paling signifikan secara politis. Post-Marxis, seperti Laclau dan Mouffe (1985), secara lapang dada menerima bahwa secara tradisional prioritas diberikan kepada kelas sosial, dan posisi sentraldari kelas pekerja dalam membawa perubahan sosial, tidak lagi berkelanjutan.


Lalu, kenapa media sosial bisa menjadi pengaruh bagi perpecahan sosial di masyarakat?


Perpecahan etnis dan rasial juga sudah lama sudah lama menjadi hal yang signifikan dalam politik. Ras ialah perbedaan genetik anatarmanusia yang seharusnya membedakan orang satu sama lain atas dasar biologis seperti kulit atau warna rambut, bentuk tubuh, wajah dan sejenisnya. Perpecahan Ras didasari oleh paham rasialisme atau diskriminasi ras.
Di Indonesia, perpecahan ras terjadi akibat adanya kecemburuan sosial terhadap ras tertentu yang menjadi minoritas, tetapi memiliki kekuatan ekonomi yang jauh lebih besar daripada ras mayoritas. seringkali menjadi alasan berbagai diskriminasi dan rasisme itu sendiri, menyebabkan orang terkotak-kotak menjadi lebih rendah dan lebih tinggi tanpa punya dasar kuat namun sudah terlanjur mandarah daging dalam kepercayaan banyak orang.


Sedangkan istilah etnis banyak pihak yang mengacu pada perbedaan budaya, bahasa, sosial, tidak selalu berakar pada biologi. Perbedaan ras atau etnis telah mempengaruhi pemikiran politik lewat dua acara yang sangat berbeda. Dalam masyarakat yang multikultural, sering terjadi pergesekan sistem nilai dan norma sosial antara etnis yang satu dengan etnis yang lainnya.

Adanya fenomena primordialisme dan etnosentrisme yang tumbuh pada masing-masing etnis, maka akan tumnbuh pertentangan-pertentangan yang memicu terjadinya perpecahan sosial. Sebagai contoh, dalam perekrutan pegawai, masing-masing pemerintah daerah akan memprioritaskan etnisnya sendiri, padahal di daerah tersebut masih ada etnis lain.


Selain itu perpecahan sosial bisa dipengaruhi oleh media masa atau sosial. Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dan perpecahan sosial dimasyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial dan menyampaikan informasi ke publik.


Media sosial yang memfasilitasi adanya grup percakapan yang disatukan oleh unsur tertentu menjadi pecah terurai karena adanya perbedaan yang tidak bisa disatukan. Sangat disayangkan jika media sosial yang seharusya menyatukan orang-orang justru malah memisahkan, dan tentu saja di dunia maya akan melebar ke dunia nyata. Hubungan antar pribadi yang dulu baik, berteman saat sekolah, tiba-tiba menjadi renggang gara-gara sakit hati melihat status di media sosial.
Untuk menggunakan media sosial lebih bijaksana, maka dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pembuat pesan dan pendapat, dan dari sisi penerima. Sebelum menyampaikan pendapat atau pesan dalam media sosial perlu dipikirkan lagi siapa yang akan membaca pesan dan pendapat tersebut sehingga tidak akan ada perpecahan sosial dimasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun