GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus) secara berulang dan menyebabkan gejala yang mengganggu. Meski lebih sering dialami oleh orang dewasa, GERD juga bisa terjadi pada anak-anak, bahkan bayi. Penanganan yang tepat sangat penting agar kondisi ini tidak mengganggu tumbuh kembang anak.
GERD pada anak terjadi ketika otot di bagian bawah esofagus (lower esophageal sphincter) tidak menutup dengan baik, sehingga isi lambung bisa naik ke kerongkongan. Kondisi ini berbeda dengan refluks biasa yang sering terjadi pada bayi dan biasanya membaik seiring pertumbuhan. GERD bersifat lebih kronis dan sering menyebabkan komplikasi.
Gejala GERD pada anak biasanya sangat mengganggu. Anak akan mengalami gumoh atau muntah terus-menerus, rewel setelah menyusu, sulit tidur, dan nyeri ulu hati. Gejala yang lebih gawat dapat ditemukan seperti batuk kronis, muntah darah, dan masalah pernapasan seperti pneumonia aspirasi.
Dokter dari fakultas kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta telah melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak -- anak yang bersekolah di RA. Ulul Albab Cempaka Putih Jakarta Pusat. Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk deteksi dini GERD pada anak. Para dokter melakukan pemeriksaan bising usus, distensi dan nyeri tekan perut. Pemeriksaan juga diawali dengan pengisian kuisioner tentang gangguan kesehatan termasuk gangguan makan pada anak.
Setelah pemeriksaan selesai didapatkan anak -- anak dengan kemungkinan diagnosis GERD. Pada anak ini, tim dokter memberikan rekomendasi terapi nonfarmakologi, yaitu :
- Memberi makan dalam porsi kecil tapi sering
- Menjaga anak tetap tegak setelah makan
- Menghindari makanan pemicu (cokelat, makanan berlemak, gorengan, makanan asam)
- Meninggikan posisi kepala saat tidur
Orang tua juga diberikan anjuran untuk mengunjungi dokter spesialis anak bila gejala semakin memburuk. Kondisi GERD semakin memburuk adalah apabila ditemukan berat badan tidak naik sesuai usia, terlihat kesakitan saat menelan, sering mengalami batuk atau sesak napas, dan gejala tidak membaik dengan pengaturan pola makan.
GERD pada anak adalah kondisi yang harus diwaspadai karena bisa memengaruhi kesehatan dan pertumbuhan mereka. Meskipun gejalanya bisa mirip dengan gangguan pencernaan biasa, GERD yang berlangsung lama perlu mendapatkan perhatian medis. Penanganan dini dan tepat dapat membantu anak menjalani hidup yang lebih nyaman dan sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI