Manggomak Tumpak adalah tradisi penting dalam pernikahan adat Batak Toba yang masih dilestarikan hingga kini, di mana pengantin perempuan diberi kesempatan mengambil amplop-amplop berisi uang yang dikumpulkan dari tamu undangan, terutama keluarga pengantin pria. Istilah ini berasal dari bahasa Batak, yaitu gomak yang berarti mengambil atau meremas, dan tumpak yang berarti amplop atau santunan, sehingga secara harfiah tradisi ini bermakna pengantin wanita mengambil amplop sebagai simbol dukungan dan doa untuk memulai kehidupan baru bersama suaminya.
Pelaksanaan tradisi ini dimulai setelah tamu undangan memberikan ucapan selamat dan doa, lalu menyerahkan amplop yang dikumpulkan dalam wadah khusus. Pengantin wanita kemudian mengambil amplop tersebut dengan aturan pengantin wanita hanya bisa  menggunakan satu tangan, biasanya dengan dua jari, dan diberi kesempatan mengambil amplop sebanyak tiga kali. Meskipun pengantin berusaha mengambil amplop sebanyak mungkin, ada batasan agar tidak terkesan serakah dan merugikan pihak laki-laki, sehingga pengantin biasanya diberi nasihat untuk mengambil amplop secukupnya sesuai adat dan norma yang berlaku.
Makna dari tradisi ini sangat dalam, sebagai simbol penyatuan dua keluarga besar yang saling mendukung dan mendoakan pasangan pengantin. Amplop yang berhasil diambil biasanya disimpan di saku pengantin pria sebagai tanda bahwa doa dan dukungan dari keluarga serta tamu telah diterima dan menjadi bekal dalam membangun rumah tangga. Jumlah amplop yang diambil sering dianggap sebagai pertanda keberuntungan dan rejeki yang baik, namun nilai kesederhanaan dan kebijaksanaan tetap dijunjung tinggi agar tidak menimbulkan kesan serakah.
Selain makna filosofisnya, Manggomak Tumpak juga menjadi momen yang menghibur dan penuh keceriaan dalam pesta pernikahan. Pengantin wanita berusaha dengan berbagai cara untuk mengambil amplop sebanyak mungkin, sementara keluarga dan tamu menyaksikan dengan penuh tawa dan sorak, menambah kehangatan suasana pesta. Dengan demikian, tradisi ini bukan hanya ritual pengambilan amplop, melainkan juga sarat makna sosial dan budaya yang mempererat hubungan antar keluarga, menandai dukungan dan doa bagi pengantin baru, serta mengajarkan nilai rasa syukur, kebijaksanaan, dan kesederhanaan.
Walaupun terdapat perbedaan pandangan mengenai jumlah amplop yang diambil, esensi utama dari Manggomak Tumpak adalah memperkuat ikatan keluarga dan memulai kehidupan rumah tangga dengan penuh harapan dan restu dari seluruh pihak yang terlibat. Tradisi ini menjadi bagian penting dari budaya Batak Toba yang mengajarkan nilai-nilai luhur dalam membangun keluarga dan masyarakat yang harmonis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI