Masjid Jogokariyan di Yogyakarta telah dikenal sebagai salah satu tempat ngabuburit berfaedah yang mengedepankan kegiatan sosial dan spiritual selama bulan Ramadan.
Ngabuburit, istilah yang berasal dari bahasa Sunda, merujuk pada aktivitas menunggu waktu berbuka puasa.
Tradisi ini telah menjadi bagian integral dari budaya masyarakat Indonesia, terutama selama bulan Ramadan.
Namun, seringkali ngabuburit diisi dengan kegiatan yang kurang produktif, seperti berkumpul tanpa tujuan atau menghabiskan waktu di depan layar gadget.
Dalam konteks agama Islam, menunggu waktu berbuka puasa adalah sebuah kegiatan yang penuh berkah dan keberkahan.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang-orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya" (HR. Bukhari).
Oleh karena itu, waktu ngabuburit bukan hanya sekadar menunggu waktu berbuka, tetapi dapat dimaknai sebagai waktu untuk memperbanyak amal ibadah dan memperdalam spiritualitas.
Pandangan tentang ngabuburit berfaedah ini sepertinya menjadi motivasi bagi pengurus Masjid Jogokariyan.
Dengan berbagai program yang ditawarkan, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan komunitas yang bermanfaat.
Kegiatan Ngabuburit Berfaedah di Masjid Jogokariyan
1. Pembagian Takjil Gratis
Salah satu program utama yang dilaksanakan adalah pembagian takjil gratis. Selama Ramadan 2025, Masjid Jogokariyan membagikan sekitar 3.500 porsi takjil setiap hari kepada jemaah yang hadir.Â
Ini bukan hanya sekadar makanan untuk berbuka puasa, tetapi juga simbol kebersamaan dan kepedulian antar sesama. Kegiatan ini melibatkan relawan dari berbagai kelompok masyarakat yang berpartisipasi dalam menyiapkan dan mendistribusikan makanan.
2. Pasar Sore Kampoeng Ramadan
Selain takjil, masjid ini juga mengadakan pasar sore yang menghadirkan pelaku UMKM dari sekitar masjid. Ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berbelanja sambil menunggu waktu berbuka puasa, sekaligus mendukung ekonomi lokal.Â
Pasar sore ini menjadi tempat berkumpulnya warga untuk berbagi cerita dan pengalaman, mempererat hubungan sosial antar anggota komunitas.
3. Kajian dan Ceramah
Setiap hari selama bulan Ramadan, Masjid Jogokariyan mengadakan kajian atau ceramah dari berbagai tokoh agama. Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan spiritual tetapi juga meningkatkan pengetahuan agama jemaah.Â
Ceramah ini biasanya membahas tema-tema relevan dengan kehidupan sehari-hari dan tantangan yang dihadapi umat Islam.
4. Iktikaf pada Sepuluh Malam Terakhir
Menjelang akhir Ramadan, masjid ini juga menyediakan kesempatan untuk iktikaf, yaitu berdiam diri di masjid untuk beribadah dan merenung.Â
Kegiatan ini memberikan ruang bagi jemaah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan memperdalam spiritualitas mereka.