Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk, Mengenal Esensi Halal di Ajang Terbesar Muslim LifeFest 2019

28 Agustus 2019   18:09 Diperbarui: 28 Agustus 2019   18:15 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI. Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim LifeFest) 2019  (Sumber foto lifestyle.okezone.com dan tribunnews.com)

Ada lagi contoh, misalnya berbusana hijab. Fashion menjadi salah satu tren yang demikian cepat berkembang. Aku rasakan komunitas hijaber semakin banyak, diikuti dengan beragam event hijab yang makin marak. Hijab pun dikemas dalam bingkai entertainment. Demikian pula kuliner. Tren kuliner halal mulai berkembang -- kalau boleh dibilang, menjamur.

Ilustrasi (Sumber: @mlslondon/Twitter)
Ilustrasi (Sumber: @mlslondon/Twitter)
Pemerintah pun menangkap perkembangan tren halal itu. Pernah ke Halal Park di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta?  

Itu Halal Park yang diresmikan Presiden RI, Joko Widodo pada Selasa, 16 April 2019 yang lalu. Halal Park yang menempati lahan 21.000 m2 itu dipersiapkan sebagai lokasi Moslem Destination District Halal Park. 

Keberadaannya dipandang perlu dan penting seiring posisi Indonesia yang kini berada di peringkat pertama wisata halal di dunia versi Global Muslim Travel Index 2019.  Nantinya loaksi itu berfungsi sebagai wadah aktivitas berbasis konsep halal melalui adaptasi nilai-nilai keislaman yang digabungkan dengan budaya lokal nusantara.

Di bidang ekonomi, seiring meningkatnya perkembangan ekonomi syariah dan industri halal dunia dari waktu ke waktu, masyarakat di tanah air terpengaruh nahkan terhadap negara. Ya, gaya hidup halal ternyata berpengaruh pada perekonomian suatu negara.

Menyitir pernyataan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menguatkan fenomena itu. Perry menyebutkan  bahwa gaya hidup halal mampu secara nyata mendorong perekonomian nasional dan geliat dunia usaha.  Perry menilai, halal lifestyle berlaku bagi berbagai pihak.

Untuk skup dunia, tren halal semakin berkembang setelah negara-negara dari OIC (Organisation of Islamic Cooperation) memfokuskan diri dalam pengembangan pasar produk halal. Produk halal itu meliputi kosmetik, makanan, pakaian, pendidikan, pariwisata sampai properti.

Nilai perkembangan  asset keuangan syariah global pun makin meningkat. Data Global Islamic Economy Report, mencatat bahwa nilai aset keuangan syariah global pada 2016 mencapai USD 2,2 triliun. Nilai itu  tumbuh 10% dari 2015 yang hanya sebesar USD 2 triliun. Selanjutnya diperkirakan akan bertambah menjadi USD 3,8 triliun pada 2022 mendatang.

Lalu bagaimana perkembangan ekonomi keuangan syariah dalam negeri?

Ternyata negeri kita perkembangan ekonomi dan keuangan syariahnya, masih tertinggal dibanding negara tetangga yang bahkan mayoritas penduduknya non muslim seperti Thailand dan Australia. Negeri kita ada di peringkat 10 dari 15 negara dalam bidang ekonomi syariah. Padahal negeri kita penduduk mayoritas muslim loor. Itu berdasarkan  data dari Global Islamic Economy Report 2016/2017 dan 2017/2018. Ufff sedihnya.

Fenomena itu jelas menggambarkan kalau negeri kita belum banyak mengekslpore potensi  industri halal dan syariah. Padahal sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, jelas kita  sebenarnya memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan industri halal dan syariah. Nampaknya upaya-upaya meningkatkan potensi industri halal dan syariah harus ditingkatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun