Saya sendiri sangat menyukai dongeng. Sejak kecil nenek dari bapak saya sering mendongeng di kala akan tidur. Begitupula kakak perempuan saya. Dan itu adalah indah. Itu adalah hak bocah yang wajib dipenuhi. Untaian cerita kebajikan yang didendangkan apa adanya. Polos seperti halnya benak anak-anak yang murni penuh energy. Tentang inspirasi kecantikan sang putrid kerajaan berpadu dengan belas kasih hatinya. Tentang dunia binatang yang hidup dalam kedamaian beserta kejahatannya. Kisah tentang bernilainya air bagi kehidupan, cinta alam, cinta karunia Tuhan. Segala macam pelajaran dan muatan budi pekerti dengan mudah dan gampang dipahami mengalir mengisi rongga rongga benak dan hati anak-anak. Apakah ini bukan hal yang luar biasa?
Mochamad Ariyo Faridh Zidni nama asli Kak Aio, adalah seorang pustakawan yang juga Pendongeng. Terlahir di Jakarta pada 18 Juni 1980. Dunia mendongeng sekarang sangat dekat di segala aktivitasnya. Jelajah aktivitasnya merambah ke tingkat Internasional. Memenuhi beragam undangan untuk mewakili Indonesia seperti di PINKS Malaysia (Penang International Kids and Storytelling Festival) dan Tell a Story Day di Kuala Lumpur Malaysia. Sejumlah pelatihan dongeng digelarnya. Aktif sebagai dosen tamu di Universitas Indonesia dan beberapa kampus lain di Indonesia dijalaninya.
Dongeng itu Mendidik
Baginya dongeng itu sederhana, sebagai sebuah komunikasi dan dongeng itu merupakan pengalaman bersama. Baginya dongeng sangat mampu menjadi media untuk mendidik budi pekerti.
Bagi saya, orang biasa,
yang bisa saya lakukan adalah dengan mempopulerkan dongeng.
Karena dongeng itu mendidik.
Saya berkesempatan melihat dan mendengarkan dongeng yang dibawakannya saat di acara Dengar Dongeng di Museum yang digelar di Museum Nasional, Jl. Merdeka Barat, Jakarta, Minggu 2 November 2014. Momen itu pertama kali saya melihat langsung aksi mendongengnya. Dan beruntung berlanjut pertemanan di media social. Melalui chating saya mengetahui sedikit banyak tentang aktivitas inspiratifnya.
Melihat aksi mendongengnya di hadapan puluhan anak-anak, Kak Aio mendongeng dengan jenaka melalui bahasa dan gerakan tubuhnya. Anak-anakpun tersenyum, tertawa lepas gembira. Tanpa disadari, materi dongeng yang sarat pesan budi pekerti tertanam dalam benak polosnya. Inspirasi positif dan bergizi yang sangat penting dan perlu bagi anak-anak. Halus menyapa hati tulus sang anak. Inilah kekuatan dalam dongeng.
Lalu seperti apa dongeng yang baik?
Bagi Kak Aio dongeng yang baik itu adalah dongeng yang komunikatif. Audiens dongeng rata-rata adalah anak-anak. Dongeng yang disukai anak itu beda-beda, sesuai dengan perkembangan usia anak. Dongeng itu beragam, fabel, mitos, legenda dan lain lain. Baginya dongeng bukan hanya menyampaikan. Dalam menyampaikan cerita itu harus juga mendengar bagaimana pendengar dongengnya itu sendiri. Sehingga dongeng dan cara mendongengnya bisa disesuaikan dengan pendengarnya. Satu dongeng bisa disesuaikan cara dan versi ceritanya, dengan mendengar keadaan pendengarnya, bagaimana dengan responnya. Disinilah pengalaman bersama dari dongeng bisa terjadi. Hasilnya, pendengar dongeng akan lebih merasa memiliki ceritanya. Nilai ceritanya itu sendiri akan lebih mudah ditangkap.