Awalnya anggrek spesies Aerides odorata ini saya ambil dari pohon jati yang mau ditebang, hanya sebatang kecil dan belum berbunga. Lalu saya tempelkan pada pohon kelapa di depan rumah dan beberapa bulan yang lalu saya pindah ke pohon jambu karena menghalangi kendaraan yang mau masuk.
Anggrek ini masuk dalam daftar IUCN Redlist, semoga saya bisa menjaganya. Pernah diulas secara jelas oleh mas Hendra Wardhana. Salah satu yang saya sukai pada anggrek ini adalah baunya harum ketika mekar.
Inilah indukan anggrek asem yang dulu saya ambil dari pohon jati. Saya tempel bersama anggrek merpati dan juga lagi berbunga.
Hasil anakan dari indukan yang kemudian saya tempel di pohon kelapa bersama anggrek merpati yang lagi berbunga juga.
Anakan yang baru belajar berbunga yang saya tempelkan pada tanaman puring, bersama anggrek larat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H