Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Meremehkan Rhoma Irama Calon Presiden 2014

13 November 2012   01:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:31 10582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apabila status orang terkenal menjadi ukuran maka Rhoma Irama lebih terkenal daripada semua politisi yang diplot untuk maju menjadi calon Presiden Indonesia 2014. Rhoma lebih terkenal luas sampai ke pelosok negeri dibanding Prabowo Subianto, Dahlan Iskan, Sri Mulyani, Aburizal Bakrie, Mahmud Md, Surya Paloh, Hatta Rajasa. Bahkan nama Rhoma sudah malang melintang sejak 1970an sebagai dedengkot Soneta Grup Dangdut ketika nama-nama lain di atas masih benda asing di telinga publik. Dengan modal status orang terkenal maka bukan perkara ganjil ketika arena politik dihujani berita "Rhoma Irama Didaulat Jadi Presiden 2014" (kompas, 1-11-2012).


Bila status orang terkenal dijadikan ukuran untuk mampu memenangkan perolehan suara terbanyak justru di sinilah ironi. Status orang paling terkenal beda dengan status orang paling disukai. Di sini pula publik - terutama perempuan yang sebel poligami berkali-kali - belum akan lupa rekam jejak Rhoma Irama dengan beberapa istri lain.


Rhoma Irama pernah diam-diam nikah dengan bini muda. Sebut saja Angel Legla yang sudah dilepas. Sebut saja Ayu Soraya yang pernah mencalonkan diri sebagai Walikota Tegal, dan konon belum lama ini punya bayi kembar titisan Sang Raja Dangdut (still keep in secret?).


Sekjen PPP: Rhoma adalah artis dan dai tenar yang terpuji:


Alasan Sekjen PPP Romahumurzi mempertimbangkan Rhoma Irama adalah atas dasar penilaian elit Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Rhoma dipandang termasuk artis dan dai tenar yang terpuji (Tempo, 12-11-2012). Tidak salah jika partai berbasis Islam itu tidak memasukkan praktek poligami pada diri Rhoma sebagai hambatan politis. Toh bekas Ketua Umum PPP sekaligus bekas Wakil Presiden Hamzah Haz juga demikian. Pada posisi ini PPP terkesan hendak menegaskan sikap pro poligami.


Rhoma Irama: "Saya merasa kali ini ada panggilan dalam diri saya"


Menyusul permintaan Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) di Surabaya pada 1-11-2012 melalui Yusuf Maulana. Disertai dukungan dari kelompok Wasiat Ulama di RawaBunga Jakarta Timur pada 08-11-2012 melalui Ketua DPP Wasiat Ulama Fakhrurozy Ishaq. Bergemalah seruan "Rhoma Irama for president 2014". Ini selaras dengan jawaban Rhoma kepada Koran Tempo 09/11/2012: "Saya merasa kali ini ada panggilan dalam diri saya".


Jika rencana Rhoma dan PPP terwujud maka Rhoma Irama (PPP) akan muncul sebagai kandidat ketiga yang memastikan bertarung melawan Prabowo Subianto (Gerindra) dan Aburizal Bakrie (Golkar). Mau tidak mau kehadiran Rhoma Irama dapat mengubah irama permainan pada Pilpres 2014 meskipun hampir mustahil Rhoma menang. Jutaan fans fanatik Rhoma hingga pelosok negeri tidak boleh diremehkan. Apalagi sudah umum bahwa ajang kampanye politik menggelar panggung musik dangdut di mana justru Rhoma adalah Raja Dangdut.


Bila status orang terkenal diyakini mampu merebut peroleh suara maka JANGAN MEREMEHKAN kehadiran Rhoma Irama pada Pemilihan Presiden 2014. Potensi pengaruh dan makna tersembunyi atas partisipasi Rhoma adalah sbb:


- mampu merebut perolehan suara dari penggemar fanatik apalagi bila mendapat restu dari tokoh masyarakat.


- andaikata Rhoma mampu merebut 10% s/d 15% suara bisa jadi menghambat "Pilpres Satu Putaran Selesai" jika berakibat tidak ada kandidat mampu memperoleh suara 50%+

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun