Sukabumi, 8 Januari 2025 -- Dalam era digital yang serba cepat, pola komunikasi masyarakat, khususnya generasi milenial dan Gen Z, mengalami perubahan signifikan. Salah satu fenomena yang mencolok adalah penggunaan campur kode atau code-mixing dalam percakapan sehari-hari, baik secara lisan maupun tulisan.
Campur kode adalah penggunaan dua atau lebih bahasa, yang digunakan secara bersamaan dalam satu kalimat atau percakapan. Biasanya bersamaan campur kode bahasa ini digunakan dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris, contohnya adalah sebagai berikut:
1."By the way, kalian liburan nanti mau kemana?"Â
2."Besok kamu free nggak? Kita bisa hangout bareng."Â
3."Bentar ya, aku lagi prepare bahan untuk presentasi."Â
Nah, sebetulnya masih banyak lagi kalimat-kalimat yang menggunakan campur kode itu, apakah kalian salah satu orang yang suka menggunakan kalimat campur kode tersebut? Mungkin ada di antara kalian yang sudah menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, entah itu kalian menyadari hal tersebut atau tidak.
Apakah kalian sudah mengetahui penyebab campur kode bahasa tersebut dapat terjadi?
Nah, hal tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan sederhana sebagai berikut:
1.Pengaruh Globalisasi
Banyak istilah dalam bahasa Inggris yang lebih sering digunakan di media sosial, film, atau lingkungan kerja. Hal ini membuat generasi muda terbiasa mencampur bahasa.
2.Lebih Praktis