Mohon tunggu...
Rafli Syahrizal
Rafli Syahrizal Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Sastra Indonesia, UI

Tinggal di Depok. Belajar di SMAN 10 Bogor, UI, dan di manapun. Blog: https://rafleee.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketulusan Cinta Sang Antagonis

15 Mei 2020   11:22 Diperbarui: 15 Mei 2020   11:29 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rahwana. Sumber: dunialingga.com

"Tuhan........ 

  jika cintaku pada Sinta terlarang, mengapa Kau bangun megah perasaan ini dalam sukmaku."

Epos Ramayana  melahirkan kisah cinta segitiga antara Rama, Sinta, dan Rahwana. Kisah cinta ini memberikan “panggung” bagi Rama dan Sinta untuk menguji kekuatan cinta mereka sedangkan bagi Rahwana, “panggung” ini merupakan arena pertaruhan hidupnya dalam memperjuangkan cinta yang hilang. Rahwana seakan melihat kembali kenangannya bersama Dewi Widowati pada diri Sinta.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Penggambaran Rahwana sebagai sosok raksasa jahat dari negeri Alengka sudah menjadi kredo di masyarakat. Kredo yang sudah mendarah daging ini dalam beberapa aspek memang benar. Namun, dalam urusan cinta, kredo tersebut dapat diperdebatkan. Dalam epos diceritakan bahwa Rahwana hanya mencintai satu wanita, Dewi Widowati namanya.

Ketika Dewi Widowati mangkat, Rahwana selalu menyimpan utuh rasa cintanya yang besar. Dia tidak ingin mencurahkan cintanya untuk wanita lain. Namun, waktu selalu dapat mengubah segalanya, pertemuannya dengan Sinta membawa perasaan yang bergelora. Rahwana melihat Sinta sebagai titisan Dewi Widowati.

Pertemuan Rahwana dengan Sinta membawa gelora dan hasrat luar biasa, demi memperjuangkan cinta sejatinya, dia menempuh jalan perang melawan Rama. Rahwana menculik Sinta dan membawanya ke Alengka. Dalam masa penculikan, Sinta diperlakukan seperti seorang ratu, Rahwana tidak pernah memaksa atau menyentuhnya. Dia lebih memilih menunggu agar Sang Dewi luluh hatinya dan dapat mencintainya sepenuh hati. Padahal, dia tahu bahwa titisan Dewi Widowati itu, terlahir begitu setia kepada suaminya.

Sesuatu yang datang dari hati, pasti sampai ke hati. Sekejam apapun Rahwana, dia memiliki ketulusan cinta yang besar kepada Sinta. Ketulusan cinta Rahwana yang besar dapat dikontraskan dengan besarnya cinta Rama kepada Sinta. Rama dengan ketegasannya, tidak memiliki kepercayaan yang besar terhadap Sinta yang dianggapnya tidak suci lagi pasca diculik oleh Rahwana. Ukuran kesucian diri menjadi salah satu tolok ukur Rama mencintai Sinta. Di luar norma kepantasan, perjuangan cinta Rahwana patut disandingkan dengan Romeo yang rela mati demi Juliet, sang cinta sejati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun