Mohon tunggu...
Rafik Septiana
Rafik Septiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa Teknologi Sains Data yang tertarik dengan berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hal yang Saya Rindukan dari Diri Saya di Masa Lalu

28 Januari 2023   10:12 Diperbarui: 28 Januari 2023   10:17 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Apabila saya ditanya "Apa yang kamu irikan terhadap orang lain?", saya jujur tidak akan pernah menjawab saya iri dengan ketampanan, kekayaan, ataupun kepintaran orang lain. 

Saya tidak pernah iri dengan hal apapun bahkan Ketika orang lain mendapat kekayaan berlebih atau Ketika orang lain mendapatkan pasangan yang ideal. 

Saya sering iri dengan dedikasi orang lain terhadap hal apa yang disukanya. Sesekali saya menyempatkan membaca buku terkait biografi atau autobiografi orang lain. 

Saya selalu terpukau dengan apa yang mereka kerjakan, sebagai contoh Muhammad hatta yang mendedikasikan hidupnya untuk membuat Indonesia merdeka. 

Dalam satu cerita, beliau bahkan sampai menikah diumur yang sudah tergolong tua karena janjinya untuk membangun Indonesia. Tidak hanya itu, Isaac newton sang fisikawan yang mengubah dunia dengan hukumnya, ia bahkan tidak pernah menikah sampai akhir hayatnya karena dedikasi nya kepada ilmu matematika dan fisika. Saya iri, tentu saya iri. Sudah berapa lama saya terjebak dipemikiran yang sebenarnya tidak penting. 

Ketika saya berjalan dan memandangi orang sekitar, saya sering berpikir untuk dapat membahagiakan mereka dari segi pendidikan, ekonomi, ataupun sosial agar mereka mendapatkan penghidupan yang layak. Saya merindukan diri saya ketika saya masih sering memandangi bulan dan bintang. Bulan dan bintang tampak indah dan tak terjamah. 

Saya selalu membayangkan diri saya dapat berkelana ke atas langit dan melihat mereka secara langsung. Seperti apa bentuknya? Seperti apa teksturnya? 

Saya sangat penasaran. Entah kenapa, diri tersebut selama beberapa tahun ini hilang. Saya dilibatkan dengan berbagai gejolak masalah pribadi dari yang besar sampai yang kecil. Saya pun tidak tahu sejak kapan saya berhenti bermimpi. Sejak kapan saya berhenti berdoa untuk menjadi Menteri, bahkan sejak kapan saya berhenti untuk menjadi seorang pemimpi. 

Saya merindukan diri saya yang dulu. Apabila diberi pilihan, saya ingin Kembali ke masa dimana saya masih anak-anak, masih tidak tau realita kehidupan. Masa yang saya pikir saya bisa memandangi langit secara terus menerus, bermimpi jadi astronot, dan pergi ke langit-langit. 

Mungkin butuh lama untuk pulih Kembali ke masa itu, tetapi saya terus mencoba. Doakan saya dapat memulihkan diri saya. Doakan saya dapat mencapai impian saya. Doakan saya tidak lagi iri dengan kemampuan dedikasi orang lain. Saya harap saya bisa seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun