Mohon tunggu...
Rafika Wahyu Rahmadhanti
Rafika Wahyu Rahmadhanti Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

30 Juli 2021   10:41 Diperbarui: 30 Juli 2021   13:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid-19 telah menyebar luas di seluruh penjuru bumi yang menyebabkan berbagai masalah. Virus ini tidak hanya menyerang manusia tetapi memberikan dampak juga terhadap perekonomian dunia, kehidupan sosial di berbagai negara, tidak hanya itu pendidikan juga turut terkena dampak yang luar biasa. Pada bulan Maret 2020 diumumkan bahwa berbagai tingkat jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga tingkat perguruan tinggi diliburkan oleh pemerintah sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pemerintah akhirnya menerapkan sistem pembelajaran yang dilakukan dari rumah.

Banyak pihak yang belum siap dengan adanya pembelajaran dari rumah atau sering disebut dengan pembelajaran daring.  Awal mula berlakunya pembelajaran daring ini beberapa dari siswa dan mahasiswa mengalami kesulitan seperti jaringan internet yang susah di beberapa daerah terpencil, susah memahami beberapa mata pelajaran yang bersifat praktek atau menghitung, dan kuota yang sangat menguras. Tidak hanya itu, keluhan pun muncul karena menambah beban para wali murid tingkat TK dan SD untuk mengawasi serta mendampingi anaknya saat proses pembelajaran daring ini. Para wali tingkat TK dan SD ini harus siap menjadi guru saat di rumah.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat pun semakin terbiasa dengan sistem pembelajaran daring ini serta mendukung adanya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah di dunia pendidikan. Untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 hal yang paling tepat dilakukan pemerintah adalah melakukan pembelajaran daring ini. Dengan adanya pembelajaran daring ini pelajar bisa lebih kreatif dalam mengerjakan tugas dari pengajar seperti membuat poster ringkasan dari materi yang diberikan, membuat artikel yang informatif, membuat video yang berisi pengetahuan di berbagai social media, dan membuat power point dengan memberi animasi pada tulisan. Paling tidak masih ada pembelajaran daripada sama sekali tidak ada pembelajaran.

Anak yang dituntut untuk selalu mengikuti pembelajaran daring dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh pengajar. Anak juga harus sangat memperhatikan pengajar yang sedang memberikan penjelasan karena berbeda dengan sebelumnya yang mana dialog antar pengajar dan pelajar tidak semudah ketika tatap muka. Orang tua pun dituntut untuk menjelaskan ulang apa yang dijelaskan oleh pengajar karena tidak sepenuhnya anak memperhatikan apa yang pengajar jelaskan. Orang tua juga harus memberikan fasilitas di pembelajaran daring ini karena pelajar harus mempunyai handphone, kuota, dan bahan untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

Di masa pandemi ini banyak sekali pemutusan hubungan kerja seperti pemotongan gaji, berkurangnya penghasilan bagi yang mempunyai usaha, dan lebih parah nya harus kena PHK. Banyak orang tua murid yang mengeluh karena tidak sedikit yang belum mampu untuk membelikan anak fasilitas untuk belajar sehingga bisa menyebabkan sebagian anak harus putus sekolah. Tetapi, masyarakat tidak bisa menjadikan pandemi Covid-19 ini sebagai alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan karena pendidikan itu sangat penting untuk kelanjutan masa depan yang cerah. Pandemi Covid-19 membuat pendidikan masa depan menjadi memerlukan bantuan teknologi. Tetapi peran dosen, guru, dan interaksi antara pengajar dan pelajar tidak bisa digantikan dengan adanya teknologi.

Dampak positif dari pembelajaran daring ini adalah membuat anak/orang tua jadi bisa lebih mengerti untuk memakai teknologi seperti handphone atau laptop karena masyarakat di haruskan menggunakan teknologi. Disisi lain kita juga mendapat hikmah yang luar biasa yang diperoleh dari pandemi Covid-19 ini. Dengan adanya pembelajaran jarak jauh ini anak pun lebih banyak waktu  di rumah orang tua pun bisa melihat perkembangan sang anak di dunia pendidikan serta bisa lebih mengontrol belajar anak untuk lebih baik lagi. Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu sehingga semua kegiatan dapat dilakukan secara normal.

Daftar Pustaka :

DJKN. 03 November 2020. "Pendidikan di Masa Pandemi". DJKN.kemenkeu.go.id. Diakses 24 Juli 2021

Puspitasari, Apriliani. 01 Juli 2021. "Dampak Covid-19 Terhadap Sektor Pendidikan di Indonesia". Yoursay.id. Diakses 24 Juli 2021

Hendayana, Yayat. 28 Oktober 2020. "Tantangan Dunia Pendidikan di Masa Pandemi". Dikti.kemendikbud.go.id. Diakses 24 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun