Mohon tunggu...
Rafif Arkananta
Rafif Arkananta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa Universitas Airlangga jurusan ekonomi pembangunan di Surabaya yang saat ini bergabung dengan himpunan mahasiswa ekonomi pembangunan dengan menjadi staf kesekretariatan. minat saya saat ini adalah analisis keuangan, analisis pasar, dan solusi bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Virtual Youtuber di Indonesia

3 Mei 2023   08:52 Diperbarui: 3 Mei 2023   09:03 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://twitter.com/lilianavampaia/status/1536636665342889984

Virtual YouTuber (Vtubers) telah menjadi sensasi dalam beberapa tahun terakhir, terutama di Jepang, tempat tren tersebut berasal. Namun, tren tersebut juga disambut baik di negara lain, termasuk Indonesia. Tren ini membuka peluang baru bagi kreator, merek, dan bisnis. Artikel ini akan mengeksplorasi kebangkitan Vtuber di Indonesia, potensinya, dan masa depan pasar yang berkembang ini.

Vtubers adalah karakter virtual yang dibuat menggunakan teknologi Motion Capture, animasi, dan AI. Mereka terlibat dengan penggemar melalui video, streaming langsung, dan media sosial, seperti YouTuber sungguhan. Tren dimulai di Jepang, di mana beberapa Vtuber paling populer memiliki jutaan pengikut dan bahkan memulai karier musik. Dalam beberapa tahun terakhir, tren ini merambah ke negara lain, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, fenomena Vtuber mendapatkan daya tarik sejak awal tahun 2020 dan berkembang seiring dengan pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas sosial dan memindahkannya ke ranah digital. Berbagai Vtuber lokal mulai bermunculan dan mendapat perhatian dari pengguna media sosial, terutama di kalangan anak muda.

Meski masih tergolong baru di Indonesia, Vtuber memiliki potensi untuk berkembang dan menjangkau khalayak yang lebih luas. Hal ini didorong oleh penetrasi internet dan adopsi teknologi yang meningkat di Indonesia, serta perkembangan pasar game dan hiburan digital tanah air.

Populasi internet di Indonesia sangat besar, dengan lebih dari 170 juta pengguna internet aktif. Ini menghadirkan pasar potensial yang sangat besar bagi Vtubers. Tren ini terjadi di dalam negeri, dengan beberapa Vtuber paling populer menarik ribuan pengikut. Salah satu Vtuber yang cukup populer di Indonesia adalah Kobo Kanaeru, Vtuber dari perusahaan Jepang bernama COVER Corporation.  Kobo Kanaeru memiliki lebih dari 2.000.000 pelanggan di YouTube dan berkolaborasi dengan berbagai YouTuber dan Vtuber lainnya seperti Nekoyama Sena, serta bisa kolaborasi dengan Liliana Vampaia dari Malaysia dan Shylily dari Belanda.


Belakangan ini, terdapat data yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki komunitas Vtuber terbesar di Asia Tenggara. Menurut data Vtuber Asia, terdapat 158 Vtuber yang memiliki lebih dari 10 suscriber, dengan total pelanggan mencapai 20 juta. Indonesia menduduki peringkat pertama dalam komunitas terbesar dan terbanyak dengan sekitar 500 Vtuber, diikuti oleh Thailand di urutan kedua.

Kehadiran Vtuber di Indonesia memberikan peluang bagi para kreator, merek, dan bisnis. Para kreator dapat membangun basis penggemar dan menjangkau audiens baru di pasar yang sedang berkembang ini. Merek dapat memanfaatkan tren ini untuk terhubung dengan konsumen secara unik, dan bisnis dapat mengeksplorasi aliran pendapatan baru. Bahkan, Vtuber dapat membantu mempromosikan pariwisata di Indonesia dengan menampilkan keindahan dan budaya Indonesia kepada para penggemar mereka di seluruh dunia.

Salah satu manfaat utama dari Vtuber adalah kemampuan mereka untuk terhubung dengan penggemar secara personal. Para penggemar merasa lebih dekat dengan Vtuber favorit mereka daripada selebriti konvensional karena mereka dapat berinteraksi dengan mereka melalui komentar, obrolan langsung, dan media sosial. Ini memberikan kesempatan bagi merek untuk terhubung dengan konsumen secara otentik dengan menggandeng Vtuber untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Penggemar cenderung lebih percaya pada produk atau layanan yang direkomendasikan oleh Vtuber yang mereka kagumi, sehingga menjadikannya strategi pemasaran yang efektif.

Manfaat lain dari Vtuber adalah fleksibilitasnya. Mereka dapat digunakan di berbagai sektor, mulai dari game hingga pendidikan. Di Indonesia, Vtuber telah digunakan untuk mempromosikan berbagai produk, seperti smartphone, makanan, dan produk kecantikan. Ada juga potensi bagi Vtuber untuk digunakan dalam sektor pendidikan, di mana mereka dapat digunakan untuk mengajar siswa dengan cara yang menarik dan menyenangkan.

Para Vtuber juga dapat mengeksplorasi kreativitas mereka tanpa terbatas oleh bentuk fisik, memungkinkan mereka untuk menciptakan karakter unik tanpa batasan fisik. Menambahkan, Indonesia memiliki populasi muda yang besar yang semakin tertarik dengan konten digital dan virtual, menciptakan permintaan bagi konten Vtuber di Indonesia dan memungkinkan Vtuber untuk menjangkau penggemar muda.

Namun, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam membangun pasar Vtuber di Indonesia. Salah satunya adalah kendala bahasa, di mana sebagian besar Vtuber di Indonesia berbicara dalam bahasa Jepang, yang dapat menjadi penghalang bagi penggemar Indonesia yang tidak mengerti bahasa tersebut. Namun, beberapa Vtuber telah mulai memproduksi konten dalam bahasa Indonesia, yang dapat membantu mengatasi hambatan ini.

Tantangan lainnya adalah kompetisi, di mana semakin sulit bagi Vtuber baru untuk menonjol dan menarik penggemar ketika pasar semakin ramai. Oleh karena itu, para kreator harus inovatif dan menawarkan sesuatu yang unik untuk menarik dan mempertahankan penggemar. Selain itu, menjaga keaslian dan hubungan dengan para penggemar juga semakin penting seiring dengan pertumbuhan pasar.

Regulasi yang belum jelas juga merupakan tantangan bagi Vtuber di Indonesia. Karena karakter Vtuber adalah karakter virtual, maka ada beberapa ketidakjelasan mengenai hak cipta dan hak kekayaan intelektual yang harus dipatuhi oleh pembuat konten Vtuber. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah, pembuat konten Vtuber, dan perusahaan teknologi diperlukan untuk memastikan Vtuber mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia.

Kesimpulannya, kemunculan Vtuber di Indonesia menghadirkan peluang dan tantangan. Meskipun popularitas tokoh virtual memberikan bentuk hiburan dan pemasaran yang baru dan menarik, penting untuk mempertimbangkan dampak potensial terhadap masyarakat dan individu. Seiring dengan tren yang terus berkembang, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana industri ini berkembang dan bagaimana bisnis dan individu dapat beradaptasi dengan bentuk media yang baru ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun