Mohon tunggu...
Rafif AnargyaAnggoro
Rafif AnargyaAnggoro Mohon Tunggu... Pelajar

menjelajahi dan mencocoklogikan antara dunia game dan dunia nyata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Exploitasi Hollow dan Penyalagunaan Sumber Daya Alam

13 Oktober 2025   14:51 Diperbarui: 13 Oktober 2025   14:51 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bayangkan, di dunia Zenless Zone Zero, ada Hollow --- celah dimensi yang menyimpan energi dahsyat. Energi ini menjadi rebutan, sumber daya yang dikuasai oleh segelintir elit di kota terakhir umat manusia, New Eridu. Mereka mengeruk energi itu tanpa peduli dampak buruknya bagi manusia lain dan lingkungan. Mirip, ya, dengan apa yang terjadi di negeri kita tercinta, Indonesia?

Negeri yang kaya raya, bagaikan harta karun yang tersimpan di perut bumi, di hutan-hutan hijau, dan di lautan biru. Tapi, seringkali, kekayaan ini justru menjadi bumerang. Kita melihat bagaimana hutan-hutan kita, seperti yang dilaporkan oleh Walhi pada 2024, rusak parah hingga lebih dari 680.000 hektare akibat ekspansi tambang dan perkebunan. Alasannya? Pembangunan ekonomi, katanya. Tapi, siapa yang benar-benar merasakan manfaatnya?

Mirisnya, banyak proyek ini berjalan mulus karena dukungan para pejabat dan investor yang punya koneksi kuat. Persis seperti di ZZZ, di mana para penguasa New Eridu memanfaatkan energi Hollow untuk mengamankan kekuasaan mereka. Apakah kita tidak merasa ada kesamaan di sini?

Dan dampaknya? Ketimpangan yang begitu mencolok. Daerah-daerah kaya sumber daya seperti Kalimantan, Papua, dan Sulawesi, malah menjadi wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Data dari BPS tahun 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 10% penduduk di wilayah tambang masih berjuang di bawah garis kemiskinan. Padahal, kekayaan alam di daerah mereka menghasilkan triliunan rupiah setiap tahunnya. Keuntungan itu seolah menguap, tidak kembali ke tangan rakyat.

Belum lagi kasus korupsi yang melibatkan izin tambang. KPK seringkali mengungkap praktik suap dan gratifikasi. Ini bukan lagi soal ekonomi, tapi soal kepentingan pribadi yang merajalela. Seperti di ZZZ, di mana kekuasaan dimanipulasi untuk keuntungan segelintir orang.

Jadi, kalau kita ibaratkan, Hollow di New Eridu itu adalah simbol keserakahan dan kerakusan. Sementara itu, tambang, hutan, dan laut di Indonesia adalah wujud nyata dari Hollow itu sendiri. Potensi besar negeri ini ada, tapi tanpa pengawasan dan integritas, semua itu bisa menjadi alat penindasan dan perusakan.

Pada akhirnya, baik di dunia fiksi maupun nyata, kita belajar satu hal: ketika kekuasaan dan uang mendominasi, rakyat dan alam selalu menjadi yang paling dirugikan. Kita perlu perubahan, bukan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun