Bayangkan, di dunia Zenless Zone Zero, ada Hollow --- celah dimensi yang menyimpan energi dahsyat. Energi ini menjadi rebutan, sumber daya yang dikuasai oleh segelintir elit di kota terakhir umat manusia, New Eridu. Mereka mengeruk energi itu tanpa peduli dampak buruknya bagi manusia lain dan lingkungan. Mirip, ya, dengan apa yang terjadi di negeri kita tercinta, Indonesia?
Negeri yang kaya raya, bagaikan harta karun yang tersimpan di perut bumi, di hutan-hutan hijau, dan di lautan biru. Tapi, seringkali, kekayaan ini justru menjadi bumerang. Kita melihat bagaimana hutan-hutan kita, seperti yang dilaporkan oleh Walhi pada 2024, rusak parah hingga lebih dari 680.000 hektare akibat ekspansi tambang dan perkebunan. Alasannya? Pembangunan ekonomi, katanya. Tapi, siapa yang benar-benar merasakan manfaatnya?
Mirisnya, banyak proyek ini berjalan mulus karena dukungan para pejabat dan investor yang punya koneksi kuat. Persis seperti di ZZZ, di mana para penguasa New Eridu memanfaatkan energi Hollow untuk mengamankan kekuasaan mereka. Apakah kita tidak merasa ada kesamaan di sini?
Dan dampaknya? Ketimpangan yang begitu mencolok. Daerah-daerah kaya sumber daya seperti Kalimantan, Papua, dan Sulawesi, malah menjadi wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Data dari BPS tahun 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 10% penduduk di wilayah tambang masih berjuang di bawah garis kemiskinan. Padahal, kekayaan alam di daerah mereka menghasilkan triliunan rupiah setiap tahunnya. Keuntungan itu seolah menguap, tidak kembali ke tangan rakyat.
Belum lagi kasus korupsi yang melibatkan izin tambang. KPK seringkali mengungkap praktik suap dan gratifikasi. Ini bukan lagi soal ekonomi, tapi soal kepentingan pribadi yang merajalela. Seperti di ZZZ, di mana kekuasaan dimanipulasi untuk keuntungan segelintir orang.
Jadi, kalau kita ibaratkan, Hollow di New Eridu itu adalah simbol keserakahan dan kerakusan. Sementara itu, tambang, hutan, dan laut di Indonesia adalah wujud nyata dari Hollow itu sendiri. Potensi besar negeri ini ada, tapi tanpa pengawasan dan integritas, semua itu bisa menjadi alat penindasan dan perusakan.
Pada akhirnya, baik di dunia fiksi maupun nyata, kita belajar satu hal: ketika kekuasaan dan uang mendominasi, rakyat dan alam selalu menjadi yang paling dirugikan. Kita perlu perubahan, bukan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI