Mohon tunggu...
Raffiul Huda
Raffiul Huda Mohon Tunggu... Administrasi - membaca dunia dan menulis rasa

hanya sekedar belajar dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Album ‘Seperti Seharusnya’

26 November 2012   02:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:40 1781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah sukses menggelar konser 5 negara 2 benua dalam satu hari pada 16 september lalu, kini Noah tengah melakukan tour konser di beberapa daerah di Indonesia untuk promosi album perdana. Konser yang memecahkan rekor muri itu sekaligus sebagai tanda di luncurkannya album “seperti seharusnya”.

Banyak orang yang menantikan album ini segera dirilis. Sudah sejak tahun 2009 lalu album ini dinantikan. Namun karena kasus yang dialami oleh sang vokalisakhirnya album itu baru rilis pada tahun 2012 ini. Maklum saja, karena band ini dulunya pernah berjaya sewaktu masih bernama peterpan, terkenal dengan lagu-lagunya yang fenomenal. Maka tak heran karya Ariel Cs selalu dinantikan

Dalam album ini terdapat 10 lagu dengan menjagokan hits single separuh aku yang telah bocor beberapa bulan sebelum launching. Banyak hal yang sangat berbeda dalam album ini dibandingkan saat mereka masih bernama peterpan.

Pertama komposisi pencipta lagu dalam album ini. Biasanya saat bersama peterpan Ariel selalu mendominasi penciptaan baik lagu maupun lirik. Lagu yang diciptakan Ariel sendiri dalam album ini yaitu Ini Cinta, Terbangun Sendiri, dan Puisi Adinda. Selain itu ia menciptakan lagu Raja Negeriku bersama Uki, lagu jika engkau bersama lukman. Menariknya ada satu lagu yang ia ciptakan yang liriknya ditulis oleh Ryan D’masiv yaitu Hidup denganmu, Mati tanpamu.

Selain itu dalam album ini ada satu lagu yang meng cover lagu almarhum Chrisye yang berjudul sendiri lagi ciptaan Ryan Kyoto. Sama seperti di album sebuah nama sebuah cerita yang mengcover lagu Chrisye yang berjudul kisah cintaku. Tampaknya baru di album ini Ariel dan kawan-kawan bekerja sama dengan musisi lain dalam pembuatan lagu.

Hal lainnya dalam album ini adalah dua lagu yang dipersembahkan oleh personil baru David. Kedua lagu ini ditulis sang keyboardist bersama dengan Ihsan (adittional player). Lagu itu adalah separuh aku dan tak lagi sama. hebatnya lagi, lagu separuh aku dijadian single andalan dalam album ini. kalau di peterpanbiasanya lagu ciptaan Ariel yang menjadi hits single . Sungguh suatu hal yang baru mengingat david adalah personil baru. Apalagi itu ditulisnya dengan pemain additional bass. Dengan beragamnya pencipta lagu di album ini membuat lagu-lagu dalam album ini kaya warna.

Kedua, dari segi warna musik. Memang sejak bergabungnya David dalam Noah turut memberikan perubahan warna yang sangat drastis bagi warna bermusik Ariel dan kawan-kawan. Hampir di semua lagu permainan techno David sangat mendominasi.

Dengar saja lagu raja negeriku yang sangat kental sound technonya. Di lagu hidup denganmu mati tanpamu pun demikian, sound techno david menjadi sound pembuka lagu ini. hal yang sama juga begitu kental di lagu demi kita. Sedangkan di lagu lainnya, sound techno david hanya dijadikan sebagai instrument, tapi tetap mendominasi warna bermusik mereka. Permainan keyboard david yang natural yang minim unsur techno terdapat pada lagu separuh aku, puisi adinda, dan tak lagi sama,

Permainan gitar uki dan gitar melodi lukman memang ada sedikit perubahan. Namun sayang di beberapa lagu melodinya seakan tenggelam akibat permainan techno keyboard david. Sehingga terasa kurang di eksplorasi. Sound gitar dalamalbum ini kurang begitu greget, tenggelam oleh sound lain. selain itu melodi-melodi dalam album ini pun terasa singkat sekali. Padahal solo gitar yang dimainkan lukman di akhir lagu separuh aku itu sudah mantap. Ternyata Cuma lagu itu sound gitarnya yang jelas dan berkarakter, sisanya kurang lebih sama dengan pola melodi waktu ia masih di peterpan. Intinya permainan gitar mengalami peningkatan, tapi tidak terlalu menonjol dari segi sound.

Untuk sound drum rasanya sejak di peterpan Reza selalu menunjukkan perkembangannya di setiap album. Dan di album ini sound drumnya lebih halus, tidak mengeluarkan egonya. Perubahan pola permainan drum reza yang berbeda dari yang biasa terdapat pada lagu raja negeriku, hidup denganmu,mati tanpamu.

Ariel pun dalam album ini banyak melakukan eksplorasi. Dalam album ini Ariel mencoba bereksperimen dengan teknik vokal falseto yang hampir ia praktekkan di semua lagu. Hal ini terdengar kental pada lagu jika engkau, dan demi kita. Lagu-lagu dalam album ini pun memakai chord dengan nada tinggi.

Dari segi musik disimpulkan bahwa album ini memberikan banyak warna dalam setiap lagunya. Yang pasti album ini memiliki sound yang kaya, lebih dewasa dan lebih modern tentunya. Meskipun beberapa sound harus menerima konsekuensinya, seperti sound gitar yang kurang tereksplorasi, drum yang kurang begitu menonjol dan lainnya. tampaknya dalam album ini David sangat berpengaruh memberikan warna yang berbeda. Bisa dikatakan ini merupakan album untuk eksplorasi permainan David. Tapi anehnya, di dua lagu ciptaan david, justru unsur techno tidak begitu dimainkan. Mendengar karya Ariel dkk sekarang ini serasa mendengarkan musik band-band luar negeri seperti Keane.

Berbeda dengan peterpan dimana sound masing-masing personil terdengar jelas. Yang mana suara keyboard, gitar, bass, drum terdengar dengan amat jelas. Dan masing-masing mendapat bagian untuk memainkan alat musiknya tanpa harus tertutupi oleh sound lain.

Ketiga tema album. Album ini diberi judul “seperti seharusnya”, lagi-lagi ada yang berbeda disini. Biasanya pemilihan judul album itu diambil dari judul lagu di salah satu album mereka. Seperti misalnya, Taman Langit, Bintang Di Surga, Menunggu Pagi, dan Hari Yang Cerah. Untuk penempatan track hit single pun biasanya selalu di track nomor 1. Tapi hits single album ini berada pada track nomor 3.

Judul lagu-lagu dalam album ini sebagian besar bermaterikan tentang asmara dan cinta. Hal yang sangat baru bagi ariel dan kawan-kawan. Mengingat selama mereka di peterpan mereka kerap berbicara langit, malam, hujan, kehidupan dan macam lainnya dalam setiap lagu mereka. Sekarang di album ini mereka seakan ingin membidik anak muda sebagai pasaralbum mereka.

Lirik-lirik lagunya pun tidak lagi universal. Semua dengan jelas, jujur dan gamblang di jelaskan dalam setiap lagu yaitu cinta. Bahkan tanpa segan dalam album ini mereka banyak memasukkan kata-kata cinta. Cinta antara dua orang yang berbeda jenis tentunya. Justru terdengar sedikit lain karena kata cinta dalam album ini berhamburan hampir di setiap lagu yang dinyanyikan Ariel.

Meskipun tentang cinta, tapi sebagian besar tema lagunya bercerita tentang kegalauan seseorang dalam percintaan. Pemujaan terhadap orang yang dicintai. Dan rasa penuh harap lainnya. kalau peterpan dulu galau tentang kehidupan, kalau pun tentang cinta tidak langsung diungkapkan dengan gamblang dan jelas. Sehingga lirik-lirik peterpan lebih universal dibandingkan Noah. Dan ini yang sering dikatakan oleh orang-orang bahwa lirik dan musik noah sekarang lebih dewasa. Padahal jujur lebih bagus yang dulu dimana liriknya bermakna universal.

Yang menjadi masalah adalah lagu-lagu yang mereka hadirkan kedengarannya kurang nendang dan menjual. Perlu waktu lama dan beberapa kali putar ulang untuk mencerna lagu mereka agar nadanya mudah diingat dan menjadi suka.Tidak seperti peterpan dua kali mendengarkan saja orang pasti akan suka mengingat nadanya yang easy listening dan liriknya pun mudah dihapal.

Dalam lagu yang murni diciptakan Ariel hanya terbangun sendiri yang begitu nyamandan easy listening. Lagu inilah rasa peterpan masih begitu kental melekat. Baik dari segi musik maupun vokal, kedengarannya lagu ini terasa peterpan sekali. Lagu ini pun dari sisi lirik tidak tersampaikan secara gamblang, karenanya lagu ini merupakan salah satu lagu noah yang universal. Sedangkan sisanya jauh dari peterpan. Uniknya dua lagu ciptaan david dan ihsan justru terdengar lebih easy listening. Lebih terdengar peterpan sekali dibandingkan ciptaan Ariel dan lukman.

Entah dengan lagu-lagu di album ini mereka akan bisa sesukses peterpan atau tidak. Tapi yang pastiwarna musiknya terlalu kompleks, akor yang rumit. Lirik tak lagi universal. Dan cenderung mengikuti perkembangan pasar. Padahal dulu sewaktu mereka bersama peterpan, justru merekalah yang menciptakan tren musik Indonesia. Sehingga banyak musisi yang berkiblat kepada peterpan. Karena di awal kemunculannya mereka membawa warna musik yang unik, khas mereka sendiri tanpa mengikuti tren yang tengah gandrung pada waktu itu.

Sulit bagi noah untuk bisa sukses seperti peterpan meskipun personilnya itu-itu juga. Kalaupun ia mungkin itu karena sistem pemasaran yang memang gencar dilakukan dan juga peran serta media infotainment. Kalau untuk lagu, maaf saja kedegarannya lagu noah tidak sefenomenal lagu-lagu di album peterpan. Lagunya susah untuk dihafal dan dimainkan. Warna musik memang bagus dan berkembang, tapi lagu rasanya kurang begitu nendang dan populer. Justru kedengarannya lagu di album noah tidak jauh beda dengan lagu di album the titans.

Ya biarkanlah waktu yang menjawab. Apa yang akan terjadi dengan Noah. Semoga kesuksesan terus bersama para musisi yang pernah berjaya bersama Peterpan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun