Hal apapun jika tidak ada gagasannya (menukil pendapat pak Anies Baswedan); dan tidak ada rencana pelaksanaannya maka tak ada kata perubahan yang berarti untuk masyarakat, meskipun secara fisik muncul karya-karya baru tanpa harus digagas lebih dulu. Kok bisa? bisa saja. Kadang kita lemah dalam perencanaan dan gagasan sehingga tidak menghasilkan karya yang yahud.Â
Kantor urusan agama dan dukcapil dalam satu tempat kerja bisa mensupport kesinambungan sasaran pelayanan modern, yang mudah, cepat dan minus biaya, Â semuanya jadi tanggungan negara.Â
Berasa negara hadir dalam proses sesakral pernikahan, gak ya? Lantas apakah imajinasi ini akan menguap laksana embun? Jawablah pertanyaan ini: mungkinkah kita memiliki KTP yang futuristik di masa datang, yang berlaku seumur hidup, dapat mengakses apapun keperluan kita karena data pesonal sudah ditanamkan kedalamnya.Â
Mau daftar nikah, pindai KTP futuristik tadi, pengantin duduk manis di Balai Nikah dan nikahpun terasa tanpa halangan ini dan itu. Sayangnya, saat ini, Kantor Urusan Agama dan Dinas dukcapil belum bersatu padu dalam satu wadah. Salam CCM, cita-cita mulu😂😂😂