Pada era Modern ini, keuangan sudah menjadi satu hal penting dari hampir semua aspek kehidupan manusia. Mulai dari individu, keluarga, sampai lembaga bisnis dan pemerintah dan semua itu memerlukan pengelolaan keuangan yang baik. Tapi di tengah sistem ekonomi global yang dikuasai oleh sistem konvensional berdasar bunga lahirlah alternatif yang memberikan konsep berbeda yaitu manajemen keuangan syariah.
Manajemen keuangan syariah tidak hanya soal uang angka dan keuntungan akan tetapi juga terkait nilai etika dan keberkahan sistem ini memberitahu kita bagaimana mengatur harta agar bukan hanya berkembang tetapi juga adanya manfaat dan Ridho Allah SWT karena pada hakikatnya dalam Islam harta bukanlah milik mutlak manusia tapi juga amanah dari Allah yang pasti dan harus digunakan dengan rasa tanggung jawab.
Pengertian Manajemen Keuangan Syariah
Secara sederhana, manajemen keuangan syariah adalah ilmu dan praktik mengatur keuangan berdasarkan prinsip-prinsip Islam tujuannya bukan hanya mencari keuntungan tetapi memastikan setiap keputusan finansial sesuai dengan syariat yaitu bebas riba gharar dan maysir atau spekulasi perjudian. Menurut M.Syafii Antonio (2011) manajemen keuangan syariah adalah "proses pengelolaan dana yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam untuk mencapai kesejahteraan yang berkeadilan dan keberkahan". Jadi, dalam konteks Islam keuangan bukan hanya alat untuk memenuhi kebutuhan dunia tapi juga bagian dari pada cara kita mendapatkan menggunakan dan mengembangkan harta akan dimintai dan juga dipertanggungjawabkan di akhirat,
Tujuan Manajemen Keuangan Syariah
Manajemen keuangan syariah memiliki beberapa tujuan utama yang membedakannya dari sistem konvensional:
- Mencapai Kesejahteraan Dunia Dan Akhirat
- Tujuan akhirnya bukan sekedar profit tapi salah yang artinya keberhasilan yang juga meliputi kebahagiaan dunia dan keselamatan di akhirat.
- Menjaga Keadilan Dan Kejujuran Dalam Transaksi
- Semua kegiatan keuangan harus dilakukan dengan adil transparan dan tanpa merugikan pihak lain.
- Mencegah Ketimpangan Sosial
- Dengan adanya instrumen zakat, infaq, sedekah dan Wakaf sistem ini memastikan distribusi kekayaan lebih merata di Masyarakat.
- Mengelola Resiko Dan Prinsip Syirkah Atau Kerja Sama
- dalam Islam resiko dan keuntungan dibagi secara proporsional antara pihak yang bekerja sama tidak boleh ada pihak yang diuntungkan sementara pihak lain menanggung semua resiko.
Prinsip-Prinsip Utama dalam Manajemen Keuangan Syariah
Agar kegiatan keuangan tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam terdapat beberapa prinsip utama yang harus dijaga:
- Larangan riba
- Riba atau bunga adalah tambahan yang diperoleh tanpa usaha produktif dalam Al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 275 disebutkan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba maka dalam sistem keuangan syariah keuntungan tidak diperoleh dari bunga pinjaman melainkan dari kerja sama usaha yang nyata.
- Keadilan dan kejujuran
- keadilan menjadi nilai pokok dalam Islam dalam konteks ruangan semua pihak harus mendapatkan haknya secara seimbang misalnya dalam kontrak mudarabah pemilik modal dan pengelola usaha berbagi keuntungan sesuai kesepakatan.
- Transparansi
- Islam menolak praktik keuangan yang tidak jelas atau disembunyikan semua kontrak dan kesepakatan harus dijelaskan sejak awal agar tidak terjadi kecurangan.
- Tanggung jawab sosial Islam tidak hanya menilai seberapa banyak Kekayaan yang diperoleh tetapi juga bagaimana kekayaan itu digunakan karena itu manajemen keuangan syariah mendorong pemanfaatan harta untuk kemaslahatan umat seperti zakat dan Wakaf.
Komponen Manajemen Keuangan Syariah
Dalam praktiknya manajemen keuangan syariah mencakup tiga komponen utama:
- Keputusan Investasi
- Yaitu memilih tempat dan cara menanamkan modal yang halal dan bermanfaat misalnya berinvestasi dak pada usaha riil seperti perdagangan pertanian atau industri halal.
- Keputusan Pendanaan
- Dalam sistem syariah dana tidak diperoleh dari pinjaman berbunga melainkan dari akad akad Sirkah seperti mudarabah dan Musyarakah atau akad jual beli seperti Murabahah yaitu jual beli dengan margin keuntungan yang disepakati.
- Keputusan Pengelolaan Aset
- Pengelolaan aset dilakukan dengan cara yang amanah efisien dan sesuai prinsip Allah tujuannya agar harta berkembang tanpa menimbulkan kerugian moral atau sosial.
Contoh Penerapan Manajemen Keuangan Syariah