Mohon tunggu...
Rafael Antasena
Rafael Antasena Mohon Tunggu... Pelajar

Suka belajar

Selanjutnya

Tutup

Seni

Malam Harmoni Mengiringi Akhir Indah Canisius College Cup XL

5 Oktober 2025   19:51 Diperbarui: 5 Oktober 2025   19:58 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Confetti dan lampu panggung yang bersinar setelah penampilan The Changcuters usai (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Penampilan Bernadya di panggung Canisius College Cup XL (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Penampilan Bernadya di panggung Canisius College Cup XL (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Sorak siswa, denting gitar, dan cahaya malam berpadu menutup CC Cup XL 2025 dalam semangat magis dan persaudaraan.

Kegiatan Canisius College Cup (CC Cup) XL kembali menggema dengan semangat yang menggetarkan hati. Sejak hari pertama, Kolese Kanisius berubah menjadi arena kehidupan yang sesungguhnya. Sorak-sorai penonton, kerja keras panitia, hingga perjuangan para peserta dalam setiap ajang perlombaan. CC Cup bukan sekedar ajang perlombaan. CC Cup menjadi sebuah tempat bagi anak muda untuk belajar arti perjuangan dan kerja sama lewat aksi-aksi nyata.

Setelah berbagai perlombaan yang penuh semangat, CC Cup XL tiba pada puncaknya. Lapangan mini soccer yang sebelumnya dipenuhi teriakan para pendukung, berubah menjadi sebuah panggung perayaan. Sabtu, 27 September 2025, menjadi sebuah malam penutupan yang indah, dengan bintang tamu Bernadya dan The Changcuters yang memukau ribuan penonton malam itu. Tidak hanya itu, panggung penutupan CC Cup XL juga diisi oleh berbagai penampilan band dari siswa Kolese Kanisius, baik SMP maupun SMA, bahkan juga diisi oleh para guru yang sabar dan setia mendampingi perjalanan para kanisian.

Para Pemenang dan Makna di Baliknya

Tepat pukul 15.00 WIB, MC mulai mengundang para penonton untuk berkumpul di area panggung. Penutupan Canisius College Cup dimulai dengan pengumuman para pemenang dari setiap ajang perlombaan. Momen ini menjadi bagian yang paling ditunggu oleh para peserta, pemberian hadiah. Sore itu menjadi saksi mata seluruh perjuangan para peserta selama beberapa hari bertanding. Para pemenang bersama-sama menaiki podium dan menerima hadiah dari panitia. Satu per satu pemenang disebut oleh MC, sorak bahagia memecah udara sore di Kolese Kanisius. Meski tidak mengenal satu sama lain, namun para pemenang tetap menghargai sebagai sesama peserta. Tidak ada lagi perselisihan di panggung itu, semua menjadi satu. Mereka menyadari bahwa kemenangan bukanlah segalanya. Dalam CC Cup, semua orang menang karena perjuangan dan proses masing-masing yang telah mengajarkan banyak hal. 

Kemenangan sejati bukan di atas podium, melainkan di hati yang telah belajar bertahan dan berjuang bersama.

Suara Muda yang Menggetarkan Malam

Pengumuman pemenang telah usai, semua peserta telah menerima hadiah masing-masing. Panggung penutupan pun diambil alih oleh penampilan band-band Kolese Kanisius. Dentuman drum dan petikan gitar bergema, menggantikan sorak kompetisi dengan semangat kreativitas. Panggung diisi dengan penampilan dari band SMP dan SMA Kanisius. Tidak hanya siswa, guru pun ikut tampil membawakan beberapa lagu pada sore itu. Penampilan ini menjadi bentuk apresiasi perjuangan para kanisian selama seminggu berjalannya CC Cup. Penampilan ini juga menjadi wujud keberanian para kanisian untuk mengekspresikan diri dalam bidang seni. Penonton pun ikut bernyanyi dan memberikan tepuk tangan sebagai bentuk apresiasi kepada para penampil sore itu. Penampilan band ini juga menjadi pengantar sebelum para bintang tamu hadir menghiasi panggung penutupan malam itu. Penampilan band menjadi sarana bagi para kanisian untuk melatih kepercayaan diri mereka dalam karya seni lewat nada dan harmoni indah yang diciptakan di panggung itu.

Setiap nada yang dimainkan adalah bukti bahwa para kanisian berani tampil apa adanya dan memberikan yang terbaik.

Bintang Tamu Menyalakan Semangat Akhir

Waktu menunjukkan pukul 18.15 WIB, malam turun dan lampu-lampu panggung mulai menyala penuh. Penonton yang semula masih berkeliaran di area Kolese Kanisius, mulai berkumpul di area panggung. Semua menantikan dua bintang tamu yang menjadi sorotan malam itu, Bernadya dan The Changcuters.

Beberapa saat kemudian, Bernadya, bintang tamu pertama mulai naik ke atas panggung. Dengan suara yang lembut dan lagu-lagu galau, Bernadya membawakan beberapa lagu membawa nuansa lembut yang memeluk suasana. Salah satu lagu yang dibawakan oleh Bernadya malam itu adalah "Satu Bulan," lagu yang menawarkan pengalaman emosional mendalam dengan tema utama kerinduan dan cinta. Semua penonton nampak menikmati penampilan Bernadya, seolah tenggelam dalam setiap penggalan lirik lagunya. Tidak hanya itu, Bernadya juga turut membawakan salah satu lagu ikoniknya yaitu "Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan." Dalam lagu ini, Bernadya mengingatkan para pendengar untuk tetap kuat dan terus berjalan meski hidup penuh dengan tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun