Mohon tunggu...
Rae Candra Wibowo
Rae Candra Wibowo Mohon Tunggu... Catatan Dari Desa untuk Indonesia

Kabar yang benar akan memicu kebaikan dan kebaikan membuka kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kelompok Tani : Kebersamaan Membangun Inovasi

5 Juni 2025   19:27 Diperbarui: 5 Juni 2025   19:29 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kelompok tani (sering disingkat Poktan) adalah kumpulan petani yang bersatu dalam suatu kelompok karena memiliki kesamaan tujuan, motif, dan minat dalam bidang pertanian. Kelompok tani berperan sebagai wadah komunikasi, berbagi informasi dan teknologi, serta memperjuangkan kepentingan petani. Kali ini kita akan sedikit menelisik dari banyaknya peran kelompok tani sebagai wadah petani meningkatkan kesejahteraan dan keberhasilan usaha tani.

Kali ini kita akan mengambil contoh Kelompok Tani Subur Makmur, Sebuah Kelompok Tani yang berada di Provinsi Jambi tepatnya di Desa Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh. Setiap Kelompok Tani tentunya memiliki keunggulan masing-masing dalam mencapai tujuannya, dalam hal ini kita bukan membahas usaha utama kelompok tani seperti bercocok tanam atau peternakan, kita akan menuju usaha yang belum dilihat secara besar namun memiliki nilai yang cukup tinggi.

Usaha ini adalah usaha pengolahan Pupuk Kandang, yang merupakan turunan dari usaha ternak atau penggemukan Sapi Potong yang dimiliki oleh Kelompok Tani Subur Makmur Desa Sungai Ning. Usaha ini berjalan sejak tahun 2023 dengan berisikan 3 orang pengurus unit pupuk kandang yang mampu melakukan produksi sampai dengan 1,5 ton setiap bulannya. pupuk kandang ini telah mendapat hasil uji laboratorium bekerjasama dengan Universitas Negeri Jambi yang menunjukan bahwa pupuk kandang memiliki nilai yang baik dalam segi kualitas pupuk bagi tanaman. Dari segi ekonomi usaha ini bisa menghasilkan laba kotor kisaran 1 sampai 1,5 juta dalam 1 bulan produksi, mungkin belum terlihat besar tetapi dapat menambah pemasukan bagi anggota kelompok tani subur makmur desa sungai ning.

Kita dapat melihat bahwa kebersamaan gotong royong di dalam kelompok tani dapat menciptakan inovasi dan usaha kreatif yang bisa meningkatkan pendapatan maupun nilai lebih bagi anggota kelompok tani. Hal yang biasa disebut limbah dalam hal ini kotoran sapi dapat diolah sehingga memiliki sebuah nilai yang dapat dijadikan sebagai salah satu komoditi usaha suatu kelompok tani. Tani sebagai salah satu motor penggerak bangsa harus selalu berjaya baik hasil pertaniannya maupun kesejahteraan petaninya, kedepan diharapkan perhatian yang lebih lagi dari Pemerintah untuk terus mendukung eksistensi kelompok tani. Inovasi lainnya harus diciptakan seperti pengolahan limbah sisa pertanian maupun peternakan.
Tani dari Desa untuk Kesejahteraan Bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun