Mohon tunggu...
yos prawiro
yos prawiro Mohon Tunggu...

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dok, Nervous Dok...

19 Januari 2014   22:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 1789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok nervous dok, mungkin itulah yang diucapkan oleh mahasiswa kedokteran yang akan atau sedang melakukan ujian OSCE (Objective Structured Clinical Examination). Gampangnya, osce adalah ujian praktek langsung bagaimana cara melakukan tindakan kepada pasien, namun pada ujian ini bukan langsung pada pasien sungguhan tapi pasien diperankan oleh probandus. Probandus adalah orang yang berpura-pura menjadi pasien. Difakultas kedokteran itu terdapat 24 blok. Nah setiap blok dikampus saya (salah satu universitas swasta di jogjakarta) itu memakan waktu antara 1 sampai 2 bulan. Disetiap blok ada empat kegiatan yaitu kuliah, tutorial,praktikum laboratorium dan praktikum skillab. Pelajaran yang kita dapatkan dari kuliah nanti akan di ujikan dengan menjawab soal-soal MCQ. Materi yang di dapatkan dari praktikum akan di ujikan dalam bentuk Responsi, praktikum skilab dengan ujina OSCE, dan tutorial langsung di ambil nilai pada saat tutorial dan hasilnya akan di akumulasi. Kembali ke OSCE, jadi ujian osce ini dilakukan diruangan yang disana ada pasien dan dokter yang mengawasi dan memberi nilai terhadap tindakan mahasiswa kepada pasien. Setiap mahasiswa satu per satu akan di uji disini. Entah kenapa setiap osce banyak teman-teman saya termasuk saya sangat gugup untuk menjalaninya.padahal sudah ada materi yang jelas dan prosedur yang jelas tatacara memulai ,melakukan, dan menutup tindakan terhadap pasien. Karena perasaan nervous /gugup ini tidak ada saja hal-hal yang harus nya dilakukan tapi terlupakan. Hal yang paling simple yang paling sering terlupakan adalah mencuci tangan. Ya setiap akan melakukan tindakan kepada pasien tangan dokter harus dalam keadaan bersih dalam hal ini pemeriksaan fisik.Karena kalau hanya melakukan anamnesis belum perlu tindakan cuci tangan. Tips agar sukses menghadapi osce telah saya dapatkan dari teman saya yang selalu berhasil dalam osce. Yaitu selain memahami materi harus sering melakukan tindakan pemeriksan itu. Semakin sering melakukan latihan maka akan semakin ingat.dan itu tidak hanya hapalan tetapi juga gerakan yang sering dilakukan akan sangat membantu ketika menghadapi ujian osce yang sesungguhnya. Memang untuk menjadi seorang dokter butuh waktu yang lama dan harus selalu banyak membaca karena apabila mahasiswa nya malas-malasan bagaimana nanti menghadapi pasien, selain menghapal materi perkuliahan juga harus benar-benar mengerti maksud dan inti dari materi tersebut. Karena apabila hanya menghapal kita akan lupa. Namun dengan memahami kita akan ingat secara otomatis. Dan tentunya ini akan baik dalam penanganan dan kesembuhan pasien. Tahun ini pemerintah menerapkan BPJS, ada yang pro dan ada pula yang kontra. Dari sisi dokter ada dokter yang tidak setuju dan ada pula yang setuju. Dari masyarakatpun begitu, ada yang setuju dan ada yang tidak. Ada dokter yang merasa jasa yang diterima terlalu sedikit dan merasa pemerintah seakan tidak menghargai profesi dokter. Dan dari masyarakat ada pula yang mengeluh pelayanan yang diberikan semenjak berlakunya BPJS ini menjadi kurang memuaskan dibandingkan saat belum berlakunya BPJS. Namun mungkin banyak orang yang tidak tau bahwa presiden SBY telah menyetujui untuk para MENTERI BESERTA KELUARGA berobat GRATIS keluar negeri. Dapat di baca disini : http://nasional.kompas.com/read/2013/12/28/1807400/Anggaran.Berobat.ke.Luar.Negeri.untuk.Pejabat.Itu.Menyakiti.Rakyat

Sebagai mahasiswa saya tidak mengerti maksud dari aturan ini. Tolong jelaskan pak presiden!!! Kok saya jadi emosi ya??? Okeh sekian terimakasih telah membaca J

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun