Beberapa tahun terakhir, penggunaan AI telah banyak di aplikasikan diberbagai bidang salah satunya pendidikan. AI diharapkan dapat membantu guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Akan tetapi, dibalik kemajuan ini, timbul pertanyaan : Apakah AI menghambat Pendidikan anak?"
Salah satu kekhawatiran utama adalah ketergantungan pada AI. Banyak siswa yang terbiasa menggunakan AI untuk menjawab soal tanpa memahami soal dengan pemahaman sendiri. Akibatnya, kemampuan berpikir kritis pada siswa akan terganti dengan AI yang langsung memberikan jawaban.
Pendidikan bukan hanya soal mendapatkan jawaban benar, bagaimana seorang siswa dapat berproses melalui Pendidikan juga penting bagi masa depan seorang siswa. Jika AI terlalu berpengaruh, siswa bisa kehilangan pandangan pada prioritas untuk belajar dan memahami suatu hal secara natural. Hal ini dapat menjadikan seorang siswa terlalu bergantung pada kecanggihan teknologi dan susah untuk mendapatkan jati diri.
Tidak semua sekolah dan siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Pemanfaatan AI secara berlebihan dapat mendatangkan ketidakseimbangan terhadap siswa yang mampu mengakses AI dan siswa yang berkekurangan. AI hanya akan menimbulkan ketidakadilan dalam pendidikan, disaat AI seharusnya menjadi salah satu alat bantu bagi proses pendidikan.
       Secara garis besar AI memberikan manfaat pada pendidikan siswa. Akan tetapi jika teknologi ini digunakan dengan cara yang salah proses pendidikan siswa akan terganggu dan tidak maksimal. Oleh karena itu, yang harus dilakukan adalah memberikan batas pada sejauh mana AI diperlukan dalam proses pendidikan. AI dijadikan sebagai alat bantu pendidikan dan bukan untuk menggantikan proses pembelajaran yang sebenarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI