Mohon tunggu...
Raditya SeoA
Raditya SeoA Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

belajar dari pengalamam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkunjung ke Blok Jamu Racikan Pasar Gede Surakarta

5 Juni 2023   15:02 Diperbarui: 5 Juni 2023   15:06 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Dokumentasi pribadi 

Pada jumat (2/06/2021), saya pergi ke kota surakarta untuk melakukan kunjungan ke pasar Gede bersama teman saya, dimulai dari kota salatiga, saya menggunakan mode transportasi bis yang tujuan terakhirnya berhenti di terminal terbesar dikota surakarta yaitu terminal Tirtonadi,setelah sampai terminal saya melakukan ibadah sholat jumat karena bertepatan dengan jam sholat jumat, setelah solat jumat di terminal saya menunggu jemputan teman saya, Beberapa jam kemudian  kami langsung pergi berkunjung ke Pasar Gede, Pasar Gede merupakan pasar yang tertua yang ada dikota Surakarta, dengan bangunan gaya kolonial Belanda yang dipadukan dengan gaya bangunan jawa. Anggapan awal saya, pasar  pada siang hari akan terlihat sepi namun ternyata dugaan saya salah pengunjung di Pasar Gede ramai. Walaupun Pasar Gede pasar yang cukup tua, saya menjupai suasana pasar yang modern dan tertata rapi.  Pengunjung Pasar Gede cukup beragam bukan dari turis lokal ada juga dari macanegara. 

Di mulai dari pintu masuk terlihat cukup ramai kendaran bermotor yang diparkir diarea pasar gede. Kami mulai masuk ke Pasar Gede dengan situasi cukup ramai kami mengeksplor beberapa spot dagang dari yang menjual buah-buahan segar, sayuran, alat-alat masakan dan  kudapan kue-kue ringan.

Masuk lebih dalam lagi barang-barang yang dijual mulai beragam dari minuman, jamu, dan beberapa produk lainya. Pada saat masuk kepasar gede suasuana cukup ramai , terlihat banyak sekali pengunjung saling berdesakan dilihat dari dari semuanya kepadatan pengunjung kios es dawet bu dermi adalah yang paling banyak dikunjungi. Kami langsung pergi  ke tujuan  yaitu blok jamu racikan yang tidak jauh dari kios es dawet bu Dermi, dengan petanda tuliasan "Blok Jamu Racikan". Pada awal memasuki blok jamu racikan kami disugihi beberapa produk jamu yang telah dikemas dan beberapa ramuan telah dibotoli , bukan hanya itu dari produk madu kesehatan hingga racikan teh oplosan, dipertengahan blok jamu racikan terdisplay banyak produk racikan jamu dan wedangan dengan bentuk sachet dan kemasan. Diakhir blok jamu terlihat banyak empon-empon dan  tumpukan-tumpukan simpilisia , bahan baku jamu yang telah dikeringkan. Diblok jamu racikan di pasar gede memiliki beragam jenis simplisia dari simpilisia jahe, temulawak,  dan masih banyak lagi. Di akhir blok jamu racikan ini, pembeli bisa minta untuk  diracikan beberapa jamu untuk kesehatan.

pada hari itu cuaca di Surakarta cukup panas, setelah diblok jamu kami langsung pergi salah satu wisata kuliner yaitu es buah bunuh diri, dengan harga 8.000 per porsinya sudah dengan beragam isian dari, melon, pepaya, semangka, dan alpukat dengan tambahan es cukup banyak untuk melepas dahaga disiang hari yang panas. Setelah itu kami pulang, saya segera pulang ke salatiga. Suatu pengalaman yang cukup menarik  bagi saya bisa datang berkunjung ke Pasar Gede Surakarta, menambah wawasan saya tentang jamu dari jamu belum diolah hingga yang telah menjadi produk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun