NuArt Sculpture Park bukan sekadar ruang seni tempat ini terasa seperti perjalanan batin dalam bentuk visual. Begitu memasuki areanya, hal pertama yang terasa adalah ketenangan. Bukan sunyi yang canggung, tapi semacam keheningan yang membuatmu ingin memperlambat langkah dan mengamati lebih lama.
Taman ini dipenuhi patung-patung besar karya Nyoman Nuarta. Beberapa bentuknya manusia, beberapa abstrak, beberapa tampak seperti gabungan antara makhluk hidup dan mesin. Semua terasa kuat secara visual, tapi juga lembut secara emosional. Kami sempat berdiri cukup lama di depan salah satu karya, tanpa banyak bicara karena entah kenapa, rasanya kata-kata malah mengganggu.
Area galerinya bersih dan rapi. Penerangan dibuat hangat, tidak terlalu terang tapi cukup menyoroti setiap detail. Setiap sudut seperti dirancang untuk memberi ruang pada pengunjung untuk berpikir, merenung, atau sekadar diam. Tidak ada paksaan untuk mengerti yang ditawarkan hanyalah pengalaman, dan kamu bebas merasakannya dengan cara sendiri.
Hal menarik lainnya adalah bagaimana seni di sini tidak terasa eksklusif. Temanku yang biasanya tidak terlalu suka datang ke galeri pun bisa menikmati kunjungan ini. Katanya, “tempatnya adem, dan enggak bikin cape mikir.” Mungkin itu karena NuArt lebih mengandalkan rasa, bukan sekadar visual.
Buat yang sedang cari tempat yang tenang, artistik, dan bikin pikiran lebih ringan, NuArt bisa jadi pilihan yang pas. Datang bersama teman pun justru menambah kesan karena setiap orang melihat hal yang berbeda, tapi tetap bisa menikmatinya bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI