Mohon tunggu...
M. Farel Raditya
M. Farel Raditya Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Mahasiswa berbasis teknik yang senang dan belajar dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelatihan Pemandu Desa Wisata: Kolaborasi UKM Sanggar Minat dan Mahasiswa UM

6 Oktober 2025   06:00 Diperbarui: 5 Oktober 2025   22:03 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai bentuk lanjutan dari rangkaian program pemberdayaan desa Pagelaran, UKM Sanggar Minat Universitas Negeri Malang bersama sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang menyelenggarakan Pelatihan Pemandu Wisata Lanjutan pada Minggu, 7 September 2025, bertempat di Aula Balai Desa Pagelaran. Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan kunjungan wisata yang akan dilaksanakan pada 13 September 2025, dengan fokus pada penguatan kapasitas pemandu lokal dalam mengelola kunjungan wisata dan memberikan pelayanan yang lebih profesional.

Pelatihan menghadirkan Ria Ajeng, pemateri sekaligus owner GVP, yang memberikan materi mengenai alur kunjungan wisata serta memandu simulasi kunjungan secara langsung. Sesi pelatihan semakin menarik dengan kehadiran Kiara, relawan asing asal Italia yang didatangkan oleh GVP, untuk mendampingi peserta dalam sesi brainstorming dan simulasi. Suasana pelatihan berlangsung interaktif dan partisipatif, diikuti oleh 6 perwakilan pemandu dari Kampung Gerabah, 6 perwakilan dari Kampung Seni Budaya, serta 4 perwakilan dari Pokdarwis. Selain itu, tim PPKO dan sekelompok mahasiswa PPKN turut berperan aktif dalam memastikan kelancaran jalannya pelatihan.

Setelah sesi brainstorming, para peserta pelatihan yang terdiri dari pemandu dan warga desa dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok menerima selembar kertas buffalo berukuran F3 untuk digunakan sebagai media perancangan alur kunjungan wisata versi mereka sendiri. Dalam lembar tersebut, masing-masing kelompok diminta untuk merancang rute dan alur kegiatan pemanduan yang mencakup titik-titik lokasi yang akan dilewati, jenis aktivitas yang dilakukan di setiap titik, kebutuhan dan kesiapan properti pendukung, serta perkiraan waktu pelaksanaan di setiap segmen kunjungan.

Suasana pelatihan menjadi semakin aktif ketika setiap kelompok memaparkan hasil rancangan mereka di depan peserta lainnya. Sesi presentasi ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ide, tetapi juga ruang diskusi terbuka—kelompok lain diperbolehkan mengajukan pertanyaan, memberi masukan, atau menawarkan alternatif strategi pemanduan. Dari proses ini, muncul beragam gagasan kreatif mengenai tata alur kunjungan dan bentuk interaksi dengan wisatawan, yang nantinya akan menjadi bahan utama penyusunan rundown kunjungan wisata final menjelang hari pelaksanaan.

Dari pelatihan ini, diperoleh berbagai output penting, antara lain peningkatan keterampilan dasar peserta dalam teknik pemanduan, komunikasi, serta praktik mendampingi wisatawan melalui simulasi langsung bersama relawan asing. Kegiatan ini juga menghasilkan beberapa keputusan penting yang dapat menunjang keberhasilan kegiatan kunjungan wisata desa, yaitu materi pemanduan yang diperbarui, menetapkan daftar pemandu yang siap diturunkan pada hari kunjungan, serta memperbanyak dokumentasi pelatihan sebagai bahan evaluasi tim. Dari sisi Pokdarwis dan pemandu lokal, kegiatan ini memperkuat pemahaman mengenai alur kunjungan, pembagian peran, serta pentingnya kesiapan menghadapi wisatawan dengan standar pelayanan yang lebih profesional.

Bagi mahasiswa penyelenggara, pelatihan ini menjadi sarana pembelajaran dalam memfasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat secara langsung. Mereka berlatih mengelola dinamika peserta dengan latar belakang beragam, berkoordinasi dengan dosen, mitra desa, volunteer asing, dan pengelola lokal, serta berkontribusi dalam menghadirkan pemateri melalui jejaring yang mereka miliki. Kolaborasi antara UKM Sanggar Minat dan kelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang ini menunjukkan bentuk nyata sinergi kampus dan masyarakat dalam mempersiapkan Desa Pagelaran menuju desa wisata yang adaptif dan berdaya saing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun